Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Minyak Mentah AS Merosot, WTI Rebound Lebih dari 2%

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak WTI kontrak April 2017 naik tajam 1,68% atau 0,80 poin ke US$48,52 per barel pada pukul 12.11 WIB, setelah dibuka dengan rebound 2,18% atau 1,04 poin di posisi 48,76.
Ilustrasi harga minyak mentah turun/Antara
Ilustrasi harga minyak mentah turun/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah rebound tajam pada perdagangan hari ini (Rabu, 15/3/2017), setelah data industri menunjukkan turunnya stok minyak mentah AS dengan jumlah tak terduga.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak WTI kontrak April 2017 naik tajam 1,68% atau 0,80 poin ke US$48,52 per barel pada pukul 12.11 WIB, setelah dibuka dengan rebound 2,18% atau 1,04 poin di posisi 48,76.

WTI hari ini rebound setelah mencatatkan pelemahan selama tujuh hari perdagangan berturut-turut sebelumnya, rentetang pelemahan terpanjang sejak Januari 2016.

Adapun, patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Mei 2017 menguat 1,41% atau 0,72 poin ke level US$51,64, setelah dibuka dengan rebound 1,14% atau 0,58 poin di posisi 51,50.

Kemarin Brent ditutup melemah 0,84% atau 0,43 poin di 50,92, level penutupan terendah sejak November.

Baik minyak WTI dan Brent kemarin ditutup melemah setelah OPEC melaporkan kenaikan pada jumlah stok minyak mentah global serta lonjakan produksi yang tak terduga dari anggota utamanya, Arab Saudi, sehingga terus menekan harga.

Menurut sumber sekunder, produksi minyak mentah Arab Saudi turun menjadi 9,79 juta barel per hari (bph) pada Februari. Namun, Riyadh mengungkapkan kepada OPEC adanya kenaikan jumlah menjadi 10,01 juta bph.

Laporan bulanan OPEC juga menyatakan bahwa jumlah stok minyak pada negara-negara industri naik menjadi 278 juta barel pada Januari, di atas jumlah rata-rata dalam lima tahun.

Meski demikian, Goldman Sachs optimistis bahwa tingkat kepatuhan atas kesepakatan pemangkasan produksi OPEC tetap tinggi walau terdapat kenaikan pada jumlah stok.

Proses keseimbangan kembali pada pasar masih berlangsung dan bank investasi global tersebut memperkirakan tingkat permintaan untuk minyak yang melampaui suplai pada kuartal berikutnya.

Berdasarkan laporan kelompok industri American Petroleum Institute (API), jumlah stok minyak mentah AS turun sebesar 531.000 barel pekan lalu, meleset dari perkiraan para analis dengan kenaikan sebesar 3,7 juta barel.

Jika penurunan tersebut ditegaskan oleh data pemerintah yang dirilis hari ini, maka hal itu akan menjadi penurunan pertama setelah sembilan kenaikan berturut-turut.

Selain minyak mentah, data API juga menunjukkan penurunan jumlah persediaan bensin dan sulingan minyak yang lebih besar dari perkiraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper