Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DOLAR AS: Putusan Fed Dinanti, Indeks Melaju Negatif

Indeks dolar AS yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini dibuka turun tipis 0,01% atau 0,010 poin di level 101,690.
Dollar AS./.Reuters
Dollar AS./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks dolar AS melaju negatif pada perdagangan di Asia hari ini, Rabu (15/12/2016), di saat para investor menantikan dengan gelisah petunjuk yang akan diberikan bank sentral AS Federal Reserve tentang prospek kebijakan moneternya.

Indeks dolar AS yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini dibuka turun tipis 0,01% atau 0,010 poin di level 101,690.

Pergerakannya kemudian melemah 0,02% atau 0,020 poin ke level 101,680 pada pukul 11.24 WIB.

The Fed memulai pertemuan kebijakan moneternya selama dua hari pada Selasa. Dengan prediksi pasar yang mencapai lebih dari 90% untuk kenaikan suku bunga, fokus utama investor beralih pada pernyataan yang akan diberikan tentang laju kenaikan tahun ini.

“Semua orang tentu saja menantikan putusan The Fed, jadi kami memperkirakan perdagangan di kisaran yang sempit hingga mendapatkan tanda-tanda yang lebih jelas tentang ekspektasi [kenaikan suku bunga] sepanjang sisa tahun ini,” ujar Kaneo Ogino, Direktur firma riset forex di Global-info Co., seperti dikutip dari Reuters.

Di saat dolar melaju negatif, nilai tukar mata uang euro terhadap dolar AS menguat 0,10% ke US$1,0615 setelah dibuka stagnan di posisi 1,0604.

Euro naik 0,1% namun tetap di bawah level tertingginya sejak awal Februari pada Senin dengan US$1,0714, di saat kecemasan tentang agenda pemilihan suara di Belanda diimbangi spekulasi pasar bahwa European Central Bank (ECB) dapat secara bertahap mengurangi program stimulusnya.

 

Posisi indeks dolar AS                                       

15/3/2017

(Pk. 11.24 WIB)

101,680

(-0,02%)

14/3/2017

101,700

(+0,38%)

13/3/2017

101,310

(+0,06%)

10/3/2017

101,250

(-0,59%)

9/3/2017

101,850

(-0,22%)

 

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper