Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA AS: Pasar Khawatir Kebijakan Dagang Trump, Wall Street Ditutup Turun

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 58,96 poin atau 0,3% ke level 19.826,77, sedangkan indeks Standard & Poors 500 kehilangan 6,75% atau 0,3% ke posisi 2.267,89 dan Nasdaq Composite turun 35,39 poin atau 0,63% ke 5.538,73.
Bursa AS./Reuters
Bursa AS./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan Selasa, (17/1/2017) di tengah dimulainya musim laporan kinerja emiten.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 58,96 poin atau 0,3% ke level 19.826,77, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 kehilangan 6,75% atau 0,3% ke posisi 2.267,89 dan Nasdaq Composite turun 35,39 poin atau 0,63% ke 5.538,73.

Seperti dilansir Reuters, bursa Wall Street terbebani oleh kekhawatiran mengenai kebijakan perdagangan proteksionis oleh Presiden terpilih AS Donald Trump, yang mendorong dolar ke level terendah dalam lebih dari sebulan terakhir dan yield obligasi turun karena investor mengurangi kepemilikan aset berisiko.

Sektor finansial pada indeks S&P 500, yang telah menguat sejak pilpres di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga dan rencana deregulasi Trump turun 2,3%, terendah sejak 27 Juni.

Saham Morgan Stanley turun 3,8% bahkan setelah mencatatkan kenaikan laba dua kali lipat pada kuartal keempat 2016. Chief Financial Officer Morgan Stanley, Jonathan Pruzan, mengatakan perusahaan  tidak akan meningkatkan target kuartalan sampai mendapak kejelasan bahwa tren pendapatan saat ini berkelanjutan.

"Kami terus melihat reli di obligasi bertenor 10 tahun, sehingga kita lihat kurva yield bergerak turun," kata Bucky Hellwig, wakil presiden senior BB&T Wealth Management, seperti dikutip Reuters.

Sektor bioteknologi dan farmasi saham melemah setelah Trump mengatakan dalam sebuah wawancara Washington Post bahwa Ia akan menargetkan harga obat dan Ia akan mengungkap rencana untuk mengganti Obamacare. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper