Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA JEPANG 21 DESEMBER: Volume Perdagangan Turun Jelang Akhir Tahun, Nikkei 225 & Topix Ditutup Melemah

Penguatan bursa saham Jepang terhenti pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (21/12/2016), seiring menguatnya nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS yang berpotensi menekan prospek laba eksportir serta menyusutnya volume perdagangan.
Seorang karyawan di Tokyo Stock Exchange (TSE). /Reuters
Seorang karyawan di Tokyo Stock Exchange (TSE). /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan bursa saham Jepang terhenti pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (21/12/2016), seiring menguatnya nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS yang berpotensi menekan prospek laba eksportir serta menyusutnya volume perdagangan.

Indeks Topix hari ini dibuka menguat 0,19% atau 2,95 poin di level 1.555,31 dan ditutup melemah 0,48% atau 7,42 poin ke 1.544,94.

Sebanyak 465 saham menguat, 1405 saham melemah, dan 112 saham stagnan dari 1.982 saham yang terdaftar pada Topix.

Saham Panasonic Corp. yang merosot 1,66% dan Nintendo Co. Ltd. yang melemah 1,15% turut menekan Topix di akhir perdagangan.

Pada saat yang sama, indeks Nikkei 225 berakhir melemah 0,26% atau 50,04 poin ke level 19.444,49 setelah dibuka dengan kenaikan 0,27% atau 52,75 poin di level 19.547,28.

Sebanyak 56 saham menguat, 159 saham melemah, dan 10 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.

Saham KDDI Corp. yang melorot 1,28% menjadi penekan utama terhadap pelemahan Nikkei, diikuti oleh SoftBank Group Corp. yang turun 0,73% dan Olympus Corp. yang anjlok 3,95%.

Sementara itu, pergerakan nilai tukar yen siang ini terpantau menguat 0,27% atau 0,32 poin ke posisi 117,54 pada pukul 13.45 WIB, setelah sebelumnya mengalami pelemahan.

Seperti dilansir Bloomberg hari ini, volume perdagangan pada Topix berada di level yang lebih rendah 12% dari rata-rata 30-hari, seiring mendekatnya akhir tahun.

“Pelaku asing yang memainkan peran utama dalam mendorong reli Trump di Jepang saat ini sedang berlibur. Desember cenderung akan menjadi bulan ketika pasar digerakkan oleh pedagang harian ritel, dengan volume perdagangan yang menyusut secara signifikan, seperti hari ini,” ujar Norihiro Fujito, senior investment strategist Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper