Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan negatif minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) berlanjut pada awal perdagangan hari ini, Rabu (2/11/2016).
Kontrak berjangka CPO untuk Januari 2017, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, pagi ini dibuka melemah 0,44% atau 12 poin ke level 2.720 ringgit per ton.
Pergerakannya kemudian turun 0,29% atau 8 poin ke posisi 2.724 pada pukul 09.55 WIB.
Pada perdagangan Selasa (1/11/2016), harga CPO ditutup merosot 1,12% atau 31 poin ke posisi 2.732 ringgit per ton sejalan dengan menguatnya kinerja mata uang ringgit Malaysia serta prediksi terus lesunya permintaan.
“Penurunan ekspor meningkatkan kecemasan bahwa prospek permintaan dapat terus lesu,” ujar Gnanasekar Thiagarajan, Kepala strategi perdagangan dan lindung nilai Kaleesuwari Intercontinental Singapore, seperti dikutip oleh Bloomberg kemarin.
Tingkat ekspor minyak sawit Malaysia sepanjang 1-31 Oktober dilaporkan turun 5,1% (m-o-m).
Sementara itu, nilai tukar ringgit Malaysia pagi ini terpantau melemah 0,50% atau ke 4,1997 per dolar AS pada pukul 10.10 WIB.
Pergerakan Harga CPO Kontrak Januari 2017
Tanggal | Level | Perubahan |
2/11/2016 (Pk. 09.55 WIB) | 2.724 | -0,29% |
1/11/2016 | 2.732 | -1,12% |
31/10/2016 | 2.763 | -0,90% |
28/10/2016 | 2.788 | +0,07% |
27/10/2016 | 2.786 | -0,36% |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel