Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ilustrasi/mandirisekuritas.co.id
Ilustrasi/mandirisekuritas.co.id

Bisnis.com, JAKARTA -- Mandiri Sekuritas merekomendasikan beli saham PT Ciputra Surya Tbk. (CTRS) dengan target harga Rp4.000.

Ciputra Surya membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) pada semester I/2016 sebesar Rp150 miliar, turun 50% year-on-year/ y-o-y dan masih lemah.

Realisasi kinerja itu berporsi 30% dari prediksi tahunan Mandiri Sekuritas dan konsensus.

Kinerja yang lemah itu terutama disebabkan tekanan pada margin kotor yang turun menjadi 46% pada semester I/2016 dari sebelumnya 54%.

Ditambah lagi, beban penjualan yang naik tajam, sebesar 59% y-o-y menjadi Rp70 miliar.

Neraca keuangan masih tetap solid dengan posisi net cash Rp723 miliar per paruh pertama tahun ini.

"Kami masih tetap merekomendasikan beli dengan target harga Rp4.000. Kami lebih memilih perusahaan karena sahamnya menawarkan valuasi yang atraktif dengan valuasi rasio harga saham per laba 2017 sebesar 10,5x dan 31% di bawah replacement cost," tulis Liliana S. Bambang dalam riset pada Minggu, (2/10/2016).

Saham CTRS ditransaksikan di pasar dengan diskon yang sangat besar dibandingkan dengan pesaingnya. Menurut Liliana, risiko kunci yakni ketidakpastian terhadap skenario merger dan rendahnya likuiditas transaksi saham emiten di pasar.

Pada perdagangan Jumat (30/9/2016), saham CTRS turun 1,82% ke posisi Rp2.700.

Sementara itu, laporan keuangan PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) sedang diaudit untuk persiapan merger dengan Ciputra Surya dan PT Ciputra Property Tbk. (CTRP). Mandiri Sekuritas mengatakan neraca keuangan CTRA masih tetap sehat dengan posisi utang bersih Rp2,8 triliun.

"Kami menilai pasar kemungkinan mengacuhkan kinerja yang lemah itu karena investor kemungkinan menunggu RUSPLB dalam beberapa bulan ke depan. Kami juga melihat kinerja 2016 yang akan lemah sudah tercermin (in the price) di pasar," kata Liliana.

Saat ini saham CTRA ditransaksikan pada valuasi diskon 36% terhadap nilai aset bersih (NAV) dan rasio harga saham per laba (PE ratio) 2017 sebesar 17,8x. Liliana menilai ada risiko penurunan terhadap prediksi Mandiri Sekuritas dan konsensus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper