Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKSI KORPORASI SSMS: Selangkah Lagi Sawit Sumbermas Akuisisi Perusahaan Kebun

Emiten perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. tinggal selangkah lagi mengakuisisi satu perusahaan dengan kapasitas 3.000-5.000 Hektare di Kalimantan Tengah.
Lahan perkebunan kelapa sawit./Ilustrasi
Lahan perkebunan kelapa sawit./Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Emiten perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. tinggal selangkah lagi mengakuisisi satu perusahaan dengan kapasitas 3.000-5.000 Hektare di Kalimantan Tengah.

Vallauthan Subraminam, Direktur Utama Sawit Sumbermas Sarana yang menggantikan Rimbun Situmorang, mengatakan proses akuisisi saham perusahaan perkebunan kelapa sawit telah memasuki tahap negosiasi. Targetnya, akhir tahun ini perseroan telah rampung mencaplok saham perkebunan tersebut.

"Besarnya perusahaan perkebunan yang sedang dinegosiasi tidak terlalu besar. Hanya satu perusahaan yang akan diakuisisi di Kalimantan Tengah," katanya dalam paparan publik, Rabu (31/8/2016).

Meski enggan menyebut perusahaan kebun yang tengah dibidik, dia memerkirakan dana untuk akuisisi akan berasal dari kas internal dan pinjaman bila dibutuhkan. Porsinya, kas internal sebesar 50% dan sisanya dari pinjaman perbankan.

Manajemen baru Sawit Sumbermas membidik target akuisisi perusahaan perkebunan sawit dengan syarat luas lahan 20.000 Ha jika di luar Kalimantan Tengah, dan 3.000-5.000 Ha apabila di Kalimantan Tengah.

Aksi akuisisi dilakukan untuk menggenjot penambahan lahan perkebunan secara anorganik. Targetnya, perseroan memiliki lahan hingga 150.000 Ha dalam lima tahun ke depan dari saat ini 100.000 Ha.

Luas kebun tertanam milik emiten bersandi saham SSMS saat ini mencapai 70.000 Ha. Setiap tahun, penambahan area tertanam mencapai 5.000 Ha sebagai aksi organik perseroan.

Tahun lalu, perseroan mengeksekusi pencaplokan dua perusahaan sawit dengan transaksi senilai US$50 juta. Masing-masing pembelian PT Mirza Pratama Putra (MPP) senilai US$15 juta dan PT Menteng Kencana Mas (MKM) senilai US$35 juta.

Hingga akhir Agustus 2016, perseroan telah menanam sawit seluas 2.000 Ha dari total target 5.000 Ha. Anak usaha PT Citra Borneo Indah itu telah menyerap belanja modal (capital expenditure/Capex) sebesar 66% dari total anggaran Rp500 miliar.

Belanja modal untuk penanaman kebun baru mencapai US$20 juta. Sedangkan, sisanya untuk pembangunan satu unit pabrik kelapa sawit (PKS) dengan total investasi Rp115 miliar-Rp120 miliar.

Vallauthan memerkirakan laba bersih perseroan pada tahun ini akan terkoreksi 12%-15% bila dibandingkan dengan tahun lalu. Koreksi itu terjadi lantaran tekanan harga komoditas minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan La Nina.

Hingga paruh pertama tahun ini, perseroan mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp194,84 miliar atau turun 39,69% dari Rp323,1 miliar. Pendapatan juga terkoreksi 11,6% menjadi Rp1,15 triliun dari Rp1,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper