Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NILAI TUKAR: Pasar Mulai Rasional, Rupiah Menguat Bareng Mata Uang Lainnya

Rupiah berakhir terapresiasi tipis 10 poin atau 0,08% di level Rp13.242 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.226 Rp13.284 per dolar AS.
Rupiah ditutup menguat./.Bisnis
Rupiah ditutup menguat./.Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA— Nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis pada perdagangan hari ini, Kamis (25/8/2016).

Rupiah berakhir terapresiasi tipis 10 poin atau 0,08% di level Rp13.242 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran  Rp13.226 – Rp13.284 per dolar AS.

Pagi tadi, rupiah sempat dibuka melemah tipis 2 poin atau 0,02% di Rp13.254 per dolar AS dan diperdagangkan di zona merah. Pelemahan rupiah menipis menjelang akhir perdagangan hingga akhirnya mampu berbalik menguat di akhir perdagangan.

Penguatan rupiah ini terjadi menyusul melemahnya indeks dolar AS setelah investor menunggu tanda-tanda kejelasan mengenaik suku bunga acuan AS pada pidato Gubernur Federal Reserve Janet Yellen pada pertemuan di Jackson Hole, Wyoming, Jumat mendatang.

Seperti yang dikutip dari Bloomberg, US dollar indeks menghentikan reli penguatan dalam empat hari terakhir yang sebelumnya dipicu oleh komentar hawkish dari pejabat The Fed.

Indeks dolar AS terpantau melemah 0,14% atau 0,13 poin ke level 94,65 pada pukul 15.59 WIB

Selain rupiah, seluruh mata uang di Asia Tenggara bergerak menguat. Dolar Singapura terpantau menguat 0,14%, ringgit Malaysia naik 0,43%, baht Thailand menguat 0,22%, sedangkan peso Filipina terapresiasi 0,31%.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan pertemuan bank sentral di Jackson Hole menjadi sentimen utama gerak mata uang pada hari ini.

Seperti diketahui Gubernur Federal Reserve Janet Yellen akan menyampaikan pidatonya pada Jumat (26/8/2016).

“Biasanya menjelang rapat banyak sentimen dan spekulasi. Namun mendekati hari H, pelaku pasar punya persepsi yang mereka yakini benar. Pelaku pasar mulai mencermati sikap Fed. Menedekati hari H, pelaku pasar mulai mencoba bersikap rasional. (Pelaku pasar saat ini mulai memperkirakan) sepertinya Fed  belum akan menaikkan suku bunga,” kata Reza Priyambada saat dihubungi hari ini, Kamis (25/8/2016).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper