Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA ASIA 25 AGUSTUS: Saham Komoditas Tertekan, Indeks MSCI Turun

Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% ke 138,72 pada pukul 09.09 pagi waktu Tokyo (07.09 WIB), sementara indeks Topix Jepang turun 0,2% saat yen diperdagangkan di posisi 100,56 terhadap dolar AS.
Bursa Asia melemah./.Reuters
Bursa Asia melemah./.Reuters

Bisnis.com, TOKYO– Pergerakan bursa saham Asia dilaporkan melemah pada perdagangan pagi ini, Kamis (25/8/2016), tertekan oleh penurunan saham komoditas akibat kemerosotan pada minyak menjelang pidato Gubernur Federal Reserve Janet Yellen yang dapat memberi petunjuk akan arah penaikan suku bunga AS.

Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% ke 138,72 pada pukul 09.09 pagi waktu Tokyo (07.09 WIB), sementara itu indeks Topix Jepang turun 0,2% saat yen diperdagangkan di posisi 100,56 terhadap dolar AS.

Seperti dilansir Bloomberg hari ini, perusahaan energi terseret oleh pelemahan pada minyak mentah setelah laporan persediaan minyak mentah AS yang menunjukkan kenaikan secara tidak terduga untuk pekan lalu.

Para investor juga menurunkan pembelian terhadap aset berisiko di tengah meningkatnya kondisi setelah Turki melancarkan operasi miloter di Syria. 

“Pasar global telah reli selama beberapa pekan terakhir, namun penguatan tersebut terlihat semakin kepayahan. Tentunya kita mendapatkan kemunduran. Namun begitu, saya tidak mengharapkan penurunan yang terlalu besar,” ujar James Woods, ahli strategi Rivkin Securities.

Pergerakan bursa Asia telah melemah dari level tertingginya dalam setahun di saat para pedagang berspekulasi apakah Yellen akan memberikan sinyal hawkish dalam pidatonya di sela pertemuan tahunan bank sentral global di Jackson Hole, Wyoming, pada Jumat.

Sejalan dengan pergerakan bursa Asia, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,1%. Sementara, indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0,5% dan indeks S&P/NZX 50 New Zealand naik 0,1%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper