Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Irak Akan Tingkatkan Ekspor, WTI Melemah 0,45%

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman September melemah 22 sen atau 0,45% ke posisi US$48,30 per barel di New York Mercantile Exchanve pada pukul 6.28 WIB. WTI sebelumnya ditutup menguat 30 sen ke US$48,52 per barel pada hari Jumat.
ilustrasi/bisnis
ilustrasi/bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah melemah menurun setelah Irak, produsen terbesar kedua OPEC, menyatakan akan meningkatkan ekspor minyak dalam beberapa hari ke depan .

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman September melemah 22 sen atau 0,45% ke posisi US$48,30 per barel di New York Mercantile Exchanve pada pukul 6.28 WIB. WTI sebelumnya ditutup menguat 30 sen ke US$48,52 per barel pada hari Jumat.

Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Oktober turun 37 sen atau 0,73% ke level US$50,51 per barel di ICE Futures Europe Exchange yang berbasi di London. Brent sebelumnya ditutup melemah 1% di level US$50,88 pada hari Jumat.

Seperti yang dilansir Bloomberg, Irak berencana meningkatkan ekspor minyak sekitar 5% dalam beberapa hari ke depan setelah kesepakatan untuk melanjutkan pengiriman minyak dari tiga ladang minyak di Kirkuk.

Fouad Hussein, anggota komite minyak dan energi dewan profinsi Kirkuk mengatakan kepada Bloomberg bahwa pengapalan minyak Irak akan meningkat sekitar 150.000 barel per hari setelah ekspor dari ladang minyak Baba Gorgor, Jambour, dan Khabbaz dilanjutkan. Ketiga ladang minyak tersebut dioperasikan oleh  BUMN Nothern Oil Co., namun jalur ekspornya dikendalikan oleh pemerintahan semi-otonom daerah Kurdistan.

Sementara itu, berdasarkan data Baker Hughes Inc. yang dikutip Bloomberg, pengeboor minyak di AS membuka 10 anjungan pengeboran baru pekan lalu.

Minyak telah naik lebih dari 20%R sejak turun di bawah US$40 per barel pada awal Agustus. Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa negaranya membuka kesempatan untuk membahas pembekuan produksi setelah menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih mengatakan bahwa pembicaraan informal September kemungkinan akan membahas tindakan untuk menstabilkan pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper