Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melambung: Saham Big Cap Diburu

Melambungnya Indeks harga saham gabungan diperkirakan terjadi lantaran investor asing memburu saham-saham berkapitalisasi pasar raksasa di bursa Tanah Air.
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat dari kaca mata karyawan saat di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (18/8). /Bisnis Abdullah Azzam
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat dari kaca mata karyawan saat di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (18/8). /Bisnis Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA--Melambungnya Indeks harga saham gabungan diperkirakan terjadi lantaran investor asing memburu saham-saham berkapitalisasi pasar raksasa di bursa Tanah Air.

Satrio Utomo, Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, mengatakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih dalam tren bullish. Level resistance yang tengah berusaha ditembus IHSG mencapai 5.400.

"Saham-saham big cap akan menjadi penggerak. Dana asing masuknya masih banyak dan memburu saham big cap. Kita masih dalam tren bullish," katanya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (1/8/2016).

Awal pekan sekaligus awal Agustus, IHSG melejit. Indeks ditutup menguat 2,79% sebesar 145,58 poin ke level 5.361,57 dan sempat melompat 2,92% di angka 5.368,25.

Pergerakan maraton IHSG kemarin dipimpin oleh sektor infrastruktur yang bergerak naik 4,37% dan konsumer 3,34%. Investor asing sumringah dengan membukukan aksi beli bersih Rp1,82 triliun.

Capaian itu membuat total net buy investor asing sejak awal tahun menggunung menjadi Rp26,7 triliun. Lonjakan IHSG tercatat paling tinggi di antara bursa lain di Asia Tenggara.

Satrio menilai pelemahan IHSG pekan lalu terjadi lantaran saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP) dilepas investor. Saat awal pekan, saham HMSP rebound 8,54% dan mendorong IHSG melambung.

Lantai bursa lebih banyak diguyur sentimen positif dari dalam negeri. Di antaranya, pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal II/2016, Menteri Keuangan Sri Mulyani, kinerja keuangan emiten, hingga tax amnesty.

Konsensus yang dihimpun Bloomberg, menyebutkan proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II/2016 mencapai 5%. Bila realisasi lebih tinggi dari proyeksi konsensus, tidak menutup kemungkinan IHSG akan menembus level resistance baru di 5.400.

Investor asing diperkirakan masih akan masuk ke bursa Tanah Air. Capital inflow diproyeksi bakal memburu saham-saham consumer goods, perbankan, dan properti, terutama emiten berkapitalisasi pasar besar.

Direktur PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee secara terpisah menambahkan, derasnya capital inflow ke dalam negeri diduga terjadi sebagai akibat adanya kebijakan tax amnesty. Aset warga Indonesia di luar negeri mulai masuk dengan bendera asing demi menghindari kenaikan aset secara tiba-tiba.

"Investor asing masuk ke emerging market, terutama Indonesia itu poin penting. Logikanya, pelaku pasar akan menunggu realisasi tax amnesty, tapi ini terus masuk," tuturnya.

IHSG diproyeksi bakal bergerak di level resistance 5.380-5.400 dan support 5.350-5.320 dengan rentang tipis. Price to earning ratio IHSG di level 12,7 kali juga terbilang murah dengan proyeksi bakal meningkat hingga 15 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper