Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EMITEN FARMASI: Sido Muncul (SIDO) Optimistis Bukukan Double Digit

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. optimistis meraih pertumbuhan pendapatan 15% pada 2016 dari capaian tahun lalu, seiring dengan kinerja positif pada paruh pertama tahun ini
Kawasan pabrik Sido Muncul/Ilustrasi-sidomuncul.com
Kawasan pabrik Sido Muncul/Ilustrasi-sidomuncul.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. optimistis meraih pertumbuhan pendapatan 15% pada 2016 dari capaian tahun lalu, seiring dengan kinerja positif pada paruh pertama tahun ini.

Venancia Sri Indrijati, Direktur Keuangan Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, mengatakan untuk laba bersih pihaknya membidik target pertumbuhan persentase lebih besar dari top line.

“Untuk pendapatan kami berharap bisa tumbuh 15% dan laba di atas itu. Kami optimistis bisa meraihnya melihat kinerja semester pertama yang cukup baik,” ujarnya, Selasa (2/8/2016).

Pada tahun lalu pendapatan bersih perseroan mencapai Rp2,2 triliun dengan laba bersih Rp437,5 miliar. Adapun pada semester I/2016 pendapatan bersih perseroan mencapai Rp1,3 triliun naik sekitar 13,7% dari kurun yang sama tahun sebelumnya Rp1,1 triliun.

Sementara itu, pada enam bulan pertama tahun ini emiten bersandi saham SIDO tersebut telah membukukan laba bersih sebesar Rp265,14 miliar. Raihan itu tumbuh sekitar 7,3% dibandingkan dengan kurun waktu yang sama tahun lalu Rp246,1 miliar.

Pihak perseroan mengkalim, kinerja hingga akhir tahun dapat terus tergenjot karena terdorong produk anyar yang akan diluncurkan. Hal tersebut sangat beralasan, mengingat kinerja paruh pertama 2016 terkatrol dua produk anyar yang lebih dulu telah dirilis di segmen produk herbal.

“Hingga akhir tahun masih ada dua hingga tiga produk baru lagi yang akan dipasarkan,” imbuhnya.

Di sisi lain, untuk mendongkrak kinerja tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal Rp215 miliar. Jumlah tersebut lebih kecil dari rencana pada awal tahunyang mencapai Rp300 miliar.

Jika dirinci, belanja modal tersebut sebesar Rp156 miliar akan dianggarkan untuk ekspansi fasilitas produksi. Adapun sebesar Rp48 akan digunakan untuk penambahan armada distribusi di bawah anak usaha PT Muncul Mekar.

Anak usaha tersebut saat ini memiliki 115 distributor di seluruh Indonesia. Distributor tersebut menjalin kerja sama dengan beberapa outlet modern dan pedagang besar farmasi (PBF). Pihak perseroan memang gencar memperkuat jejaring distribusi untuk memperdalam penetrasi pasar khususnya di kawasan Indonesia Timur.

Sementara itu, sekitar Rp11 miliar dari belanja modal tersebut akan digunakan perseroan untuk membangun teknologi informasi. Venancia menyebut, dana belanja modal itu berasal dari dana IPO yang mencapai Rp870 miliar pada akhir 2013 lalu.

Sebagai gambaran, terkait dana IPO tersebut hingga Juni lalu perseroan sudah menggunakan sekitar Rp472,8 miliar untuk modal kerja, Rp149,99 miliar untuk kepentingan investasi dan Rp6,34 miliar guna pengembangan teknologi informasi.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper