Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TOTO Bidik Eskpor Hingga 28%

PT Surya Toto Indonesia Tbk. tahun ini menargetkan ekspor dapat berkontribusi hingga 28% terhadap total penjualan perseroan

Bisnis.com, JAKARTA—PT Surya Toto Indonesia Tbk. tahun ini menargetkan ekspor dapat berkontribusi hingga 28% terhadap total penjualan perseroan.

Merujuk laporan keuangan emiten bersandi TOTO tersebut, pada kuartal I/2016 kontribusi ekspor baru mencapai 24,8%. Di sisi lain, perseroan belum merilis laporan keuangan hingga paruh pertama tahun ini. Pada tri wulan pertama tahun ini, penjualan bersih emiten produsen dan penjual produk sanitary, fitting, dan peralatan sistem dapur itu baru mencapai Rp537,61 miliar.

Adapun penjualan dari ekspor sebesar Rp133,57 miliar. Dari jumlah tersebut, ekspor terbesar datang dari produk sanitary seperti kloset, wastafel, urinal, bidet, dan lain-lain yang mencapai Rp67,06 miliar.

Kontributor terbesar kedua untuk ekspor adalah produk fitting seperti kran, shower, dan lainnya yang mencapai Rp64,66 miliar. Sementara itu, pendapatan ekspor perseroan dari peralatan sistem dapur mencapai Rp1,8 miliar.

“Kami berusaha meraih ekspor 28% dari total penjualan,” kata Setia Budi Purwadi, Direktur Keuangan sekaligus Corporate Secretary Surya Toto Indonesia, kepada Bisnis belum lama ini.

Pihaknya optimistis target yang dibidik tersebut realistis tercapai. Hal itu, lanjut dia, dikarenakan perseroan sangat diandalkan perusahaan induk yaitu Toto Ltd., yang berbasis di Jepang dengan kepemilikan sekitar 37,9% saham TOTO untuk memasok pasar global karena ongkos produksi di Indonesia dinilai lebih efisien.

Untuk menjual produknya di pasar luar negeri, perseroan mengandalkan perusahaan afiliasi di berbagai negara seperti di Vietnam, India, Jepang, Amerika Serikat, Meksiko, Thailand, Hong Kong, Taiwan, Jepang, Korea, dan negara-negara Eropa.

Dia menyebut,untuk merealisasikan target ekspor pihaknya berharap penetrasi di negara-negara yang sudah disasar akan lebih besar. Perseroan belum berencana menyasar negara tujuan ekspor anyar karena hal itu harus ada persetujuan dari prinsipal.           

“Kami menunggu permintaan pihak Jepang, ada permintaan dari mana itu bisa kami pasok. Dibandingkan pabrik Toto lain di luar Jepang kami tetap pilihan nomor satu untuk memenuhi ekspor karena kami lebih efisien ongkos produksinya,” ujarnya.

Terkait target total penjualan, pihaknya berharap setidaknya dapat terkatrol minimal 5% dari tahun lalu yang sebesar Rp2,27 triliun. Hal itu berangkat dari asumsi jumlah kuantitas produk yang terjual menyamai tahun lalu karena pasar yang kurang bergairah, namun di sisi lain perseroan telah mengatrol harga jual sekitar 7,5% pada April lalu.

Sebagai gambaran saat ini sektor properti yang berkontribusi sekitar 30% terhadap penjualan perseroan diperkirakan manajemen belum akan menanjak akibat pemulihan pelambatan ekonomi. Di sisi lain, pembelian produk oleh sektor private yang berkontribusi 70% ikut tertahan seiring daya beli yang belum terdongkrak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper