Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bremain Ungguli Brexit: IHSG Lanjut Up Trend Menuju 5.200

Menguatnya prediksi Inggris tetap di Uni Eropa (British remain/Bremain) dibandingkan dengan keluar (British exit/Brexit), diproyeksi membuat Indeks harga saham gabungan melanjutkan tren penguatan menuju level 5.200.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4)./Antara-Sigid Kurniawan
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4)./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Menguatnya prediksi Inggris tetap di Uni Eropa (British remain/Bremain) dibandingkan dengan keluar (British exit/Brexit), diproyeksi membuat Indeks harga saham gabungan melanjutkan tren penguatan menuju level 5.200.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menilai dimulainya referendum Inggris memunculkan sentimen positif di lantai bursa global. Keputusan referendum diprediksi membuat IHSG melanjutkan tren penguatan ke level 5.100-5.200.

"Sampai sore kemarin, Dow Jones naik tinggi banget lebih dari 1%, minyak juga naik 0,5%. Prediksinya Inggris masih tetap di Uni Eropa," katanya, Kamis (23/6/2016).

Pada perdagangan Kamis (23/6/2016), IHSG ditutup terkoreksi 0,46% sebesar 22,54 poin ke level 4.874,3. Sepanjang tahun berjalan, IHSG masih mencatatkan tren penguatan 6,12%.

Investor asing membukukan aksi beli bersih senilai Rp236,4 miliar dengan pembelian Rp1,78 triliun. Catatan itu membuat perolehan net buy sejak awal tahun menebal menjadi Rp7,49 triliun.

Satrio menilai, prediksi Inggris tetap berada di dalam UE diperkuat lantaran kondisi ekonomi negeri itu juga tidak terlalu baik. Inggris diperkirakan tidak memiliki pilihan selain tetap berada di Uni Eropa.

Meski tidak berdampak langsung terhadap ekonomi Indonesia, dampak paling nyata diperkirakan akan terkena pada perusahaan-perusahaan global. Tentu saja, bila perusahaan global terkena dampaknya, IHSG juga bakal turut terseret.

Proyeksi Bremain yang lebih kuat diperkirakan akan menyeret naik IHSG. Sejak awal pekan ini, IHSG telah memasuki tren kenaikan hingga berpotensi mencapai level 5.100-5.200. Namun, pekan lalu investor asing khawatir sentimen Brexit berpengaruh terhadap lantai bursa, sehingga mereka melepas portofolio.

Pelepasan portofolio oleh investor asing pekan lalu, membuat IHSG kembali meninggalkan level psikologis 4.900. Tetapi, sejak Selasa lalu, investor asing kembali berbelanja setelah adanya proyeksi Inggris tetap berada di Uni Eropa.

Perdagangan hari ini, IHSG diproyeksi akan ditutup di atas 4.900 untuk mengembalikan tren kenaikan. Support IHSG berada di level 4.850 dan resistance 4.940, bila berhasil ditembus, akan melanjutkan hingga 5.000.

Sementara, nilai tukar rupiah masih dibayangi oleh kekhawatiran Brexit. Namun, mata uang negara-negara emerging market telah menguat dan diperkirakan akan berada di level Rp13.200 per dolar AS hingga Rp13.500 per dolar AS.

Terpisah, Senior Market & Technical Analyst PT KDB Daewoo Securities Indonesia Heldy Arifien, menilai bila Brexit terjadi, tentu akan berdampak negatif terhadap IHSG. Sektor komoditas dan pound sterling diperkirakan akan terpukul lebih dulu.

Pelemahan pound sterling akan menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Tentu saja, pelemahan rupiah bakal membuat IHSG terseret ke zona merah.

"Saya perkirakan Inggris akan tetap di Uni Eropa. Kalau melihat tidak terjadi Brexit, seharusnya IHSG akan berbalik ke up trend," tuturnya.

Dari pergerakan dalam dua hari terakhir, IHSG cenderung melemah hingga level terbawah 4.850. Bila Inggris tetap berada di Uni Eropa, IHSG diperkirakan menguat ke level 4.900 dengan range 4.850-4890.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper