Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Tertekan Pertemuan OPEC dan Stok AS

Harga minyak mentah kembali menurun seiring dengan pasar yang pesimis dengan hasil pertemuan OPEC, dan proyeksi meningkatnya persediaan Amerika Serikat.
Markas OPEC di Wina, Austria/Reuters-Leonhard Foeger
Markas OPEC di Wina, Austria/Reuters-Leonhard Foeger

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah kembali menurun seiring dengan pasar yang pesimis dengan hasil pertemuan OPEC, dan proyeksi meningkatnya persediaan Amerika Serikat.

Pada perdagangan Kamis (2/6/2016) pukul 17:03 WIB harga minyak WTI kontrak Juli 2016 terkoreksi 0,07 poin atau 0,14% menuju US$48,94 per barel. Angka tersebut menunjukkan harga meningkat 18,89% sepanjang tahun berjalan

Dalam waktu yang sama, harga minyak Brent kontrak Agustus 2016 meningkat 0,01 poin atau 0,02% menjadi US$49,73 per barel. Artinya, harga sudah terkerek 19,20% sepanjang 2016.

Salah satu sumber menyebutkan Arab Saudi tengah mendiskusikan kemungkinan memulihkan target produksi OPEC dari target Desember, setelah sepanjang 2016 menahan diri dalam memacu penyedotan. Namun, masih belum ada pernyataan atau putusan resmi mengenai kabar tersebut.

Di sisi lain, American Petroleum Institute (API) memerkirakan persediaan minyak AS pada pekan lalu naik 2,35 juta barel, sebelum rilis resmi pemerintah. Sebelumnya, U.S. Energy Information Administration (EIA) pada Rabu (25/5/2016) menuliskan, persediaan minyak mentah mingguan Paman Sam per Jumat (20/5) merosot 4,226 juta barel menuju ke 537,068 juta barel.

Ric Spooner, Chief Analyst CMC Market, mengatakan pasar sudah pesimis dengan apa yang dilakukan OPEC dalam hal menahan pasokan. Setiap ada perjanjian baru dalam organisasi untuk menstabilkan harga minyak mentah bergantung pada langkah Iran yang tetap kukuh memacu produksi.

"Sudah menjadi ekspektasi umum OPEC tidak akan mengubah strategi," tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (2/6/2016).

Minyak sempat berhasil melonjak sekitar 85% dari level terendah selama 12 tahun terakhir pada awal 2016 seiring dengan berkurangnya pasokan dari negara-negara produsen besar seperti AS dan China.

Laporan EIA menyebutkan level produksi minyak mentah Paman Sam, Jumat (20/5/2016) menurun 0,27% menuju 8,767 juta barel per hari. Angka tersebut merupakan posisi terendah sejak September 2014.

Menteri Perminyakan Uni Arab Emirat (UEA) Suhail Mohammed Al Mazrouei menyampaikan pembekuan produksi harus dilakukan antara OPEC dan non OPEC agar harga bisa stabil. Sementara, Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanganeh menyatakan pembekuan penyedotan tidak bermanfaat bagi negara-negara di Teluk Persia.

Saat ini, Iran memproduksi 3,8 juta barel per hari dan berencana memacu hingga 4 juta barel per hari. Hal tersebut dilakukan untuk mengembalikan pangsa pasarnya yang hilang akibat terkena sanksi ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper