Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Pendapatan Indosat (ISAT) Melonjak

Perusahaan telekomunikasi selular PT Indosat Tbk. (ISAT) mencatat pertumbuhan pendapatan 11,8% pada kuartal I/2016 menjadi Rp6,81 triliun dari Rp6,09 triliun. Apa penyebabnya?
Ilustrasi/Bisnis-Yayus Yuswoprihanto
Ilustrasi/Bisnis-Yayus Yuswoprihanto

Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan telekomunikasi selular PT Indosat Tbk. (ISAT) mencatat pertumbuhan pendapatan 11,8% pada kuartal I/2016 menjadi Rp6,81 triliun dari Rp6,09 triliun. Apa penyebabnya?

Direktur Utama Indosat Alexander Rusli mengatakan pertumbuhan pendapatan yang kuat itu dipicu oleh lonjakan pada layanan data. Pertumbuhan trafik melonjak 52,5% year-on-year.

Dia mengatakan, pertumbuhan pendapatan didukung oleh pendapatan Selular yang meningkat sebesar 15,8% pada triwulan pertama 2016, utamanya disebabkan peningkatan pendapatan data, layanan pesan singkat (short message services/SMS), telepon dan nilai tambah (value added services/VAS) yang diimbangi dengan penurunan dari pendapatan interkoneksi.

Jumlah pelanggan selular pada akhir triwulan pertama 2016 mencapai 69,8 juta pelanggan, meningkat 3,3 juta pelanggan dibandingkan triwulan pertama 2015 karena kampanye akuisisi yang agresif setelah persepsi kualitas jaringan meningkat. Penambahan pelanggan utamanya didominasi oleh pengguna data.

Selain itu, EBITDA juga tumbuh 13,7% menjadi Rp2,9 triliun dari Rp2,6 triliun, dengan marjin EBITDA sebesar 43,5%. Beban mengalami peningkatan sebesar 6,7% menjadi Rp5,9 triliun dari Rp5,6 triliun.

Pendapatan selular, data tetap (MIDI) dan telepon tetap masing-masing memberikan kontribusi sebesar 82%, 14%, dan 4% terhadap pendapatan konsolidasian Perusahaan.

"Setelah melalui tahun 2015 dengan hasil yang sangat baik, kita sangat optimis dengan pencapaian tahun 2016 yang mulai terlihat dalam triwulan pertama ini," katanya dalam siaran pers, Rabu (11/5/2016).

Kendati industri pada triwulan pertama ini secara musimam memang sedikit melemah, sambungnya, namun hal ini tidak melemahkan semangat perseroan untuk tetap menjadi yang terbaik. Manajemen mengklaim akan menjalankan strategi dengan segenap kekuatan untuk memenangkan pertempuran.

Sementara itu, khusus pendapatan data tetap (MIDI) meningkat sebesar 1,0% dibandingkan triwulan pertama 2015, utamanya disebabkan adanya peningkatan kapasitas fixed internet. Pendapatan telepon tetap (telekomunikasi tetap) turun sebesar 21,4% dibandingkan triwulan pertama 2015 yang disebabkan turunnya trafik dan menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat.

Adapun, hingga 31 Maret 2016, total utang emiten bersandi ISAT itu naik sebesar 4,8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pembayaran yang dilakukan dalam tahun tersebut adalah pembayaran cicilan Pinjaman SEK Tranche A, B dan C sebesar US$45 juta, cicilan Pinjaman HSBC Coface dan Sinosure sebesar US$20,1 juta, dan cicilan Pinjaman Komersial 9 tahun dari HSBC sebesar US$4,1 juta.

Tidak hanya itu, perseroan juga melakukan percepatan pelunasan GN 2020 sebesar US$650 juta, pelunasan Obligasi VI seri B sebesar Rp320 miliar, pembayaran fasilitas RCF BSMI sebesar Rp250 miliar, pembayaran fasilitas kredit investasi BCA sebesar Rp100 miliar dan pembayaran pinjaman dari kepentingan non-pengendali sebesar Rp15,75 miliar.

Penambahan utang sepanjang 31 Maret 2015 sampai 31 Maret 2016 adalah penarikan fasilitas RCF BCA sebesar Rp1,6 triliun, penarikan fasilitas RCF BNI sebesar Rp600 miliar, penarikan fasilitas RCF BTMU sebesar Rp250 miliar, dan penarikan fasilitas RCF BNPP sebesar Rp50 miliar.

Kemudian, perseroan juga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan Indosat I Tahap II sebesar Rp2,68 triliun, penerbitan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Indosat I Tahap II sebesar Rp416 miliar, penerbitan Obligasi Berkelanjutan Indosat I Tahap III sebesar Rp794 miliar, penerbitan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Indosat I Tahap III sebesar Rp106 miliar, US$ RCF Mizuho sebesar US$30 juta, US$ RCF DBS sebesar US$50 juta serta US$ RCF ANZ sebesar US$100 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper