Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKSI MYOH: Samindo Resources Kepincut Bisnis Listrik 1.000 MW

Kontraktor pertambangan batu bara PT Samindo Resources Tbk. mulai melirik bisnis listrik hingga 1.000 Megawatt lantaran harga komoditas yang masih rendah
Ilustrasi./.
Ilustrasi./.

Bisnis.com, JAKARTA- Kontraktor pertambangan batu bara PT Samindo Resources Tbk. mulai melirik bisnis listrik hingga 1.000 Megawatt lantaran harga komoditas yang masih rendah.

Soemarno Witoro Soelarno, Direktur Samindo Resources, mengatakan kerugian yang ditimbulkan dari bisnis batu bara akibat rendahnya harga komoditas dapat ditutupi bila perseroan berbisnis listrik. Pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) menjadi solusi menggenjot revenue perseroan.

"Kapasitas 100 MW-200 MW akan dikelola sendiri. Di atas itu sampai 1.000 MW harus konsorsium," katanya usai paparan publik, Selasa (3/5/2016).

Emiten bersandi MYOH itu menargetkan dapat menggenggam kepemilikan saham hingga 20% bila membentuk usaha patungan. Saat ini, perusahaan-perusahaan dari dalam negeri sedang melakukan penjajakan untuk pembangunan power plant bersama perseroan.

Pembanguan PLTU itu diproyeksikan akan berada di mulut tambang. Perseroan juga membidik akuisisi perusahaan batu bara dengan cadangan lebih dari 200 juta ton untuk memenuhi kebutuhan power plant tersebut.

Investor Relations Samindo Resources Ahmad Zaki Natsir menuturkan perseroan bakal melebarkan sayap ke lini bisnis perkebunan kelapa sawit dan kelistrikan. Targetnya, sektor kelistrikan bakal rampung periode feasibility studies pada akhir tahun ini.

"Yang lebih cepat plantation, lokasi yang ditargetkan di Kalimantan, Sumatra, Bengkulu, Bangka," ujarnya.

Dana untuk ekspansi di sektor perkebunan kelapa sawit dan kelistrikan dipastikan tidak dirogoh dari belanja modal (capital expenditure/Capex). Tahun ini, perseroan hanya mengalokasikan belanja modal US$2,4 juta untuk operasional.

Tahun ini, perseroan membidik target pelunasan utang bank hingga US$33,5 juta, dengan capaian pembayaran US$13,5 juta per April 2016. Akhir tahun, diproyeksikan utang bank MYOH tersisa US$20 juta.

Pada kuartal I/2016, perseroan mencatatkan penurunan pemindahan batuan penutup 11% menjadi 11,9 juta bcm dari 13,4 juta bcm tahun lalu. Pengangkutan batu bara juga merosot 5% menjadi 7,5 juta ton dari 7,9 juta ton.

"Tapi produksi batu bara naik 11% menjadi 3 juta ton dari 2,7 juta ton. Target produksi tiga bulan pertama tahun ini mencapai 2,3 juta ton. Semua lebih tinggi dari target," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper