Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Listrik PLTU: 3 Emiten Mulai Megaproyek Senilai Rp140 Triliun

Tiga emiten tambang batu bara segera memulai megaproyek pembangkit listrik 5,2 Gigawatt senilai US$10,6 miliar setara dengan Rp140 triliun pada pertengahan tahun ini. Siapa saja mereka?
PLTU Tanjung Jati B/pln.co.id
PLTU Tanjung Jati B/pln.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Tiga emiten tambang batu bara segera memulai megaproyek pembangkit listrik 5,2 Gigawatt senilai US$10,6 miliar setara dengan Rp140 triliun pada pertengahan tahun ini.

Ketiga emiten itu adalah PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT Indika Energy Tbk. (INDY), dan PT United Tractors Tbk. (UNTR). Masing-masing emiten tersebut merangsek ke bisnis kelistrikan demi diversifikasi usaha saat harga komoditas batu bara masih rendah.

Direktur Utama Indika Energy M. Arsjad Rasjid P.M. mengatakan perseroan akan merampungkan financial closing pada pertengahan tahun ini untuk proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cirebon II berkapasitas 1.000 Megawatt.

"Pertengahan tahun akan financial closing, sekitar 80% dana investasi dari pinjaman. Indika Energy memiliki saham 25%," katanya usai rapat umum pemegang saham tahunan, Kamis (28/4/2016).

Penyelesaian proses rancangan keuangan proyek PLTU dengan nilai investasi US$2,1 miliar setara dengan Rp27,72 triliun itu bakal didanai oleh konsorsium investor Jepang, Korea Selatan, dan bank multinasional. Mereka adalah Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Export-Import Bank of Korea, dan NEXI Investment Insurance and Comercial Bank.

Emiten berkode saham INDY tersebut tergabung dalam konsorsium PT Cirebon Energi Prasarana yang bakal menggarap pembangkit listrik mandiri (independent power producer/IPP). Indika membentuk usaha patungan bersama Marubeni Corporation (35%), Samtan Co. Ltd. (20%), Korea Midland Power Co. Ltd. (10%), dan Chubu Electric Power Co. Inc. (10%).

"Pinjaman sekitar US$1,8 miliar-US$1,9 miliar yang akan dipimpin oleh JBIC," tuturnya.

Proyek power plant tersebut bakal memulai tahap konstruksi setelah tahap financial clossing. Diperkirakan, tahap konstruksi akan memakan waktu 4 empat tahun.

Perusahaan milik keluarga Sudwikatmono itu telah memiliki PLTU Cirebon Unit I dengan kapasitas 660 MW. Pembangunan proyek PLTU Cirebon Unit II tersebut sebagai ekspansi yang akan berlokasi di Desa Kanci, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat dengan target beroperasi pada 2020.

Secara terpisah, Direktur Utama PT United Tractors Tbk. Gidion Hasan mengaku ekspansi ke sektor kelistrikan demi diversifikasi usaha. Selama ini, perseroan memiliki lini bisnis inti kendaraan alat berat dan pertambangan batu bara.

"Kami sudah memasuki financial clossing. Targetnya Juli 2016 sudah selesai, baru akan mulai konstruksi," tuturnya.

Emiten bersandi UNTR itu menggenggam 25% saham PLTU Tanjung Jati B unit 5 dan 6 dengan investasi US$4 miliar setara dengan Rp52,81 triliun. Proyek PLTU berkapasitas 2x1.000 MW tersebut, perseroan menggandeng Sumitomo Corporation dan Kansai Electric Power Co. Inc., dengan kepemilikan masing-masing sisanya 50%.

Pada kesempatan berbeda, Wakil Presiden Direktur Adaro Power Dharma Djojonegoro saat berbincang dengan Bisnis, mengatakan megaproyek PLTU Batang dengan kapasitas 2x1.000 MW segera dimulai.

Paruh pertama tahun ini, perseroan bakal merampungkan pendanaan dua proyek power plant yakni PLTU Batang 2x1.000 MW dan PLTU Tanjung Power Indonesia di Kalimantan Selatan 2x100 MW. Kedua proyek itu menyerap investasi US$4,5 miliar.

"Financial  clossing kami targetkan Juli 2016, setelah itu barulah masuk ke proses konstruksi. Sekitar 4 tahun kemudian baru bisa beroperasi," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper