Bisnis.com, JAKARTA- PT Investa Saran Mandiri memperkirakan dolar Amerika Serikat berpeluang konsolidasi menguat yang menyebabkan posisi rupiah melemah terbatas pada perdagangan pekan ini.
Managing Partner dari PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe mengatakan kurs rupiah atas dolar AS sepekan kemarin melemah 25 poin.
Pergerakan kurs pekan kemarin membentuk candle dengan body kecil dan shadow di bawah, mengindikasikan kosolidasi.
“Candle harian USDIDR tetap membentuk candle dengan body naik dan shadow pendek, mengindikasikan kekuatan naik,” kata Kiswoyo dalam risetnya.
Berikut prediksi posisi dolar atas rupiah:
- Jagka panjang
USDIDR dalam pola tren naik, ditunjukan tren channel naik sejak 14 Maret 2014.
Harga bergerak di luar channel bawah kembali menjauh dari channel bawah, telah terjadi perubahan tren naik menjadi trend turun.
- Jangka menegah
USDIDR dalam tren turun sejak 28 September 2015. Harga mendekati channel tengah masih berpeluang konsolidasi melemah. Sedangkan jangka pendek dalam tren naik sejak 7 Maret 2016, harga menembus channel tengah berpeluang kondolidasi menguat di jangka pendek.
MACD sudah golden cross dari 15 Maret 2016, tetapi garis MACD masih bergerak di bawah garis 0 membuka peluang konsolidasi menguat di jangka menegah. Stochastic Oscillator (SO) mendekati garis 50 dalam jangka pendek berpeluang menguat terbatas. Terlihat aliran dana cenderung keluar dalam 1 minggu terakhir. Harga gagal menembus garis Bollinger band tengah, berpeluang konsoldasi menguat di jangka pendek.
- Pekan Ini
Diperkirakan USDIDR berpeluang konsolidasi menguat yang menyebabkan posisi rupiah melemah terbatas. Adapun level resisten dalam sepekan kedepan adalah di level 13.245 sampai 13.430 dan support di level 13.100 sampai 12.950.