Bisnis.com, JAKARTA- Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,1% atau 13 poin ke level Rp13.196 pada perdagangan Kamis (24/3/2016).
Selanjutnya rupiah melemah 23 poin atau 0,17% ke Rp13.206 per dolar AS pada pukul 08.02 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,04% atau 0,03 poin ke level 96,08.
Adapun kemarin, perdagangan rupiah flutuatif setelah dibuka menguat lalu melemah dan akhirnya ditutup di zona hijau.
Penguatan rupiah yang tejadi jelang penutupan perdagangan Rabu (23/3/2016) semakin menipis dan ditutup naik 1 poin atau 0,01% ke Rp13.183 per dolar AS.
Sepanjang perdagangan kemarin rupiah bergerak dikisaran Rp13.211 – Rp13.153 per dolar AS.
Bagaimana pergerakan rupiah hari ini? Ikuti lajunya hingga penutupan.
Rupiah masih harus ditutup di zona merah dengan ditutup terdepresiasi 75 poin atau 0,57% ke Rp13.258 per dolar AS.
Rupiah terus melemah 62 poin atau 0,52% ke Rp13.252 per dolar AS jelang penutupan perdagangan hari ini.
Rupiah masih memerah di akhir sesi I IHSG dengan turun 65 poin atau 0,49% ke Rp13.248 per dolar Amerika Serikat.
Nilai tukar rupiah di pasar spot terus melemah 0,581% atau 77 poin ke level Rp13.260 per dolar AS.
Pada siang ini, kurs Asia juga terpantau cenderung melemah dengan Ringgit Malaysia menjadi mata uang yang paling tertekan, sebesar 0,88% diikuti oleh rupiah, lalu won Korea merosot 0,45%.
Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) terpantau melemah 83 poin atau 0,63% ke Rp13.250 per dolar AS dari sebelumnya Rp13.167 per dolar AS.
Rupiah juga melemah di pasar spot hingga 0,49% atau 64 poin ke Rp13.247 per dolar AS pada pukul 10.25 WIB.
Nilai tukar rupiah semakin melemah 0,52% atau 69 poin ke level Rp13.252 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,1% atau 13 poin ke level Rp13.196 pada perdagangan Kamis (24/3/2016).
Selanjutnya rupiah melemah 23 poin atau 0,17% ke Rp13.206 per dolar AS pada pukul 08.02 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,04% atau 0,03 poin ke level 96,08.
Laju nilai tukar rupiah berpotensi melanjutkan penguatan meskipun tetap ada kecenderungan melemah.
"Sentimen dari dalam negeri masih minim, dan masih adanya kecenderungan pelemahan sejumlah harga komoditas yang kemungkinan berimbas pada menguatnya laju dolar AS," paparnya Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada.