Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah rencana pembatasan pasokan minyak oleh sejumlah negara produsen utama akibat berlebihnya suplai global, Iran malah memilih memacu produksi hingga 4 juta barel per hari.
Pada perdagangan Senin (14/3) pukul 13:00 WIB harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak April 2016 turun 0,06 poin atau 0,16% menjadi US$38,44 per barel. Sedangkan minyak Brent berada di level US$40,5 per barel, meningkat 0,11 poin atau 0,27%.
Seperti diketahui, Arab Saudi, Rusia, Venezuela, dan Qatar mengusulkan kesepakatan untuk membekukan produksi minyak demi mengatasi surplus pasokan global. Harga emas hitam pun menghijau dan naik lebih dari 40% setelah pada Januari menyentuh level terendah sejak 12 tahun terakhir.
Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh menuturkan, meski para negara produsen ingin membekukan produksi minyak, Iran belum akan ikut serta. "Setelah mencapai produksi 4 juta barel per hari, baru kami akan bekerja sama dengan mereka," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (14/3/2016).
Artinya, Iran bakal meningkatkan produksi sebesar 1 juta barel per hari setelah pencabutan sanksi internasional dicabut pada Januari. Berdasarkan data yang dikumpulkan Bloomberg, bulan lalu negara pemerintahan Hassan Rouhani ini memompa produksi minyak hingga 3 juta barel per hari.
Menurut Iranian Students News Agency (ISNA), hari ini Zanganeh akan bertemu dengan Menteri Energi Ruia Alexander Novak. Sayangnya, belum ada informasi lokasi pertemuan ataupun poin yang menjadi pembahasan.
Terakhir kali Iran mencapai produksi hingga 4 juta barel per hari ialah pada Agustus 2008. Dalam waktu sebulan yang berakhir 20 Maret, ekspor minyak Iran diperkirakan mencapai 2 juta barel per hari atau meningkat dari 1,75 juta barel per hari di periode sebelumnya.