Bisnis.com, JAKARTA- Bahana Securities memperkirakan kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (2/3/2016) bergerak di kisaran 13.325-13.425.
“Rupiah (1/3/2016) ditutup menguat ke level 13.347. Hari ini (2/3/2016) diperkirakan akan bergerak dikisaran 13.325-13.425 dengan kecenderungan menguat,” kata Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi dalam risetnya.
Seperti diketahui rupiah meneruskan apresiasi pada Selasa (1/3/2016), menguat bersama mayoritas kurs Asia di tengah penguatan harga minyak.
Rupiah ditutup menguat 28 poin atau 0,21% ke Rp13.347 per dolar AS pada Senin (1/3/2016), titik terkuat sejak 15 Juli 2015.
Pergerakan rupiah sejalan dengan penguatan seluruh kurs Asia di pasar valas, kecuali Jepang. Ringgit mengalami apresiasi tertajam dengan kenaikan 0,81%, diikuti oleh rupee India yang menguat 0,56%.
Tren positif di pasar komoditas minyak mentah adalah pendorong utama penguatan kurs Asia. Brent hari ini sempat menguat hingga 1,31% ke US$37,05 per barel, setelah kemarin ditutup naik US$36,57 per barel.
Rupiah juga terbantu oleh aliran dana yang masuk di proses lelang surat utang negara. Kementerian Keuangan menyerap Rp15,6 triliun dari penjualan 5 seri SUN dan mendapatkan penawaran mencapai Rp26,58 triliun.
Badan Pusat Statistik melaporkan laju inflasi tahunan Februari sebesar 4,42%, meningkat dari inflasi 4,14% pada Januari, sedikit di atas estimasi 4,36%.
Inflasi yang semakin tinggi mendorong yield SUN yang diperdagangkan di pasar sekunder. Data IDMA menunjukkan yield SUN bertenor 2 tahun naik 4 bps menjadi 7,762%, sedangkan yield SUN bertenor 10 tahun naik 1 bps menjadi 8,268%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel