Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA GRUP ASTRA: Laba Terendah 5 Tahun Terakhir, Ini Penyebabnya

Laba bersih PT Astra International Tbk. sepanjang tahun lalu turun 25% secara tahunan menjadi Rp14,4 triliun, terendah dalam 5 tahun terakhir yang dipengaruhi lemahnya konsumsi domestik dan tren penurunan harga komoditas
Toyota/Ilustrasi
Toyota/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Laba bersih PT Astra International Tbk. sepanjang tahun lalu turun 25% secara tahunan menjadi Rp14,4 triliun, terendah dalam 5 tahun terakhir yang dipengaruhi lemahnya konsumsi domestik dan tren penurunan harga komoditas.

Data yang dihimpun Bisnis, laba emiten berkode saham ASII itu turun dalam 2 tahun terakhir. 

Pada 2014, laba bersih perseroan tergerus 1,2% secara tahunan, setelah pada 2013 cenderung stagnan di bandingkan dengan tahun sebelumnya.

Dari enam lini bisnis ASII, hanya divisi teknologi dan informasi yang mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 2%, sementara divisi lain membukukan koreksi dengan penurunan terbesar dialami divisi agribisnis sebesar 75%.

Sementara itu, laba bersih divisi alat berat dan pertambangan serta jasa keuangan juga terkoreksi. Adapun, divisi otomotif yang menjadi tulang punggung kinerja
mencatat koreksi laba bersih 12%.

Astra mencatatkan pendapatan bersih Rp184,1 triliun pada tahun lalu dibandingkan dengan Rp201,7 triliun pada 2014. Penurunan pendapatan itu juga yang pertama kali sejak 5 tahun terakhir.

Prijono Sugiarto, Presiden Direktur Astra Inter national, dalam keterangan resmi Kamis (25/2/2016) mengungkapkan, koreksi pendapatan disebabkan turunnya segmen otomotif, alat berat dan pertambangan, serta agribisnis.

Menurutnya, diskon harga di pasar mobil akibat kelebihan kapasitas produksi memberikan dampak negatif terhadap laba bersih perseroan.

Tira Ardianti, Head of Investor Relations Astra International, menambahkan margin divisi otomotif masih tertekan karena perang diskon di kalangan agen pemegang merek. Namun, lanjutnya, kondisi pada tahun lalu lebih baik.

Dia menjelaskan sepan jang 2015, wholesales atau distribusi Grup Astra ke diler hanya 503.067 unit, sedangkan pada 2014 mencapai 614.169 unit.

“Kami telah mengelola pasokan lebih baik untuk mengurangi tekanan margin,” katanya kepada Bisnis.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Bisnis Indonesia (26/2/2016)

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper