Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Stok AS Meningkat, WTI Kembali Tertekan

Minyak kembali menurun mendekati level US$30 per barel setelah data industri Amerika Serikat melansir laporan stok emas hitam nasional mengalami peningkatan sehingga memperparah berlebihnya pasokann
Harga minyak kembali tertekan/tambang.co
Harga minyak kembali tertekan/tambang.co

Bisnis.com, JAKARTA- Minyak kembali menurun mendekati level US$30 per barel setelah data industri Amerika Serikat melansir laporan stok emas hitam nasional mengalami peningkatan sehingga memperparah berlebihnya pasokan.

Harga minyak WTI (West Texas Intermediate) untuk pengiriman Maret 2016 pada Rabu (27/1/2016) pukul 18:56 WIB terpantau  turun 3,62%% atau 1,15 poin menjadi US$30,31 per barel. Sedangkan minyak Brent untuk pengiriman Maret 2016 harganya berada di level US$31,06 per barel,  merosot 0,74 poin atau 2,39%.

Dalam riset yang didanai oleh American Petroleum Institute (API), tertulis persediaan minyak Paman Sam melonjak 11,4 juta barel pada pekan lalu. Bila data pemerintah menunjukkan kenaikan 4 juta barel, sehingga memperlihatkan peningkatan yang sama, pasokan ini akan menjadi kenaikan mingguan terbesar sejak Mei 1996.

Analist Global Risk Management Ltd. Michael Poulsen mengatakan, meski harga sedang mengalami tren menurun, produsen minyak di AS menerapkan strategi tetap bertahan dan meneruskan produksi.

"Laporan API menunjukkan pasokan yang sangat besar. Pasar tinggal menunggu data dari Energy Information Administration (EIA) sebagai pendorong tren lanjutan," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (27/1/2016).

Harga minyak mentah menurun 18% sepanjang tahun ini seiring volatilitas pasar global, berlebihnya stok, dan masuknya Iran sebagai negara eksportir pasca penghapusan sanksi.

Data yang dikumpulkan Bloomberg menyebutkan rendahnya harga sepanjang 2015 menyebabkan penambang AS mengalami kerugian hampir US$14 miliar pada tahun lalu.

Stok minyak di Cushing, Oklahoma sebagai titik pengiriman WTI dan pusat penyimpanan minyak AS menurun 660.000 barel pekan lalu. Survei Bloomberg memprediksi persediaan nasional pada minggu ketiga Januari 2016 meningkat, meskipun belum ada laporan resmi dari EIA.

Energy Information Administration memprediksi penyedotan minyak Paman Sam menurun dari 9,3 juta barel per hari pada kuartal IV/2015 menjadi 8,5 juta barel per hari pada kuartal IV/2016.

Secara keseluruhan, total produksi AS diproyeksi terkoreksi 0,7 juta barel per hari. Sedangkan produksi non-OPEC lainnya di luar AS hanya jatuh sebesar 0,1 juta barel per hari.

Adapun rata-rata produksi negara OPEC pada paruh kedua 2015 berkisar 31,7 juta barel per hari, sehingga membuat pencapaian akhir tahun menjadi 31,6 juta barel per hari, naik dari 2014 sebanyak 30,5 juta barel per hari. Sebagian besar produksi berasal dari Irak dan Arab Saudi.

Meskipun sudah terjadi pelemahan permintaan, pada pertemuan OPEC 4 Desember lalu, organisasi memutuskan tetap menggenjot pasokan untuk mempertahankan pangsa pasar.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim berpendapat periode semester I/2016 merupakan masa konsolidasi, yakni perhitungan kembali suplai dan permintaan, baik dari negara-negara produsen maupun konsumen. Oleh karena itu, harga cenderung akan lebih baik dalam semester kedua.

"Secara keseluruhan, informasi yang beredar bukan menjadi sentimen fundamental, karena faktor suplai masih lebih tinggi dari permintaan," ujarnya.

Selain pasokan berlebih, sambungnya, faktor lain yang dapat mengoreksi harga minyak adalah produksi Iran menjadi 1,5 juta barel per hari dan penguatan indeks dolar dari 99,45 menuju angka 100,33.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper