Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Catat Obligasi & Sukuk Bank Nagari Rp600 Miliar

PT Bursa Efek Indonesia mencatat emisi obligasi dan Sukuk PT Bank Pembangunan Daeraah Sumatra Barat atau Bank Nagari senilai total Rp600 miliar.
Kantor pusat Bank Nagari di Padang Sumatra Barat/banknagari.co.id
Kantor pusat Bank Nagari di Padang Sumatra Barat/banknagari.co.id

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bursa Efek Indonesia mencatat emisi obligasi dan Sukuk PT Bank Pembangunan Daeraah Sumatra Barat atau Bank Nagari senilai total Rp600 miliar.

Goklas Tambunan, Kepala Penilaian Perusahaan 3 BEI, mengatakan pencatatan obligasi VII Bank Nagari Tahun 2015 dan Sukuk mudharabah II yang diterbitkan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Januari 2015.

"Obligasi VII Bank Nagari Tahun 2015 yang dicatatkan sebesar Rp500 miliar dengan tingkat suku bunga 10,95% dan jangka waktu 5 tahun," ungkapnya dalam pengumuman resmi, Jumat (8/1).

Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada 8 Januari 2021. Pembayaran bunga dilakukan setiap 3 bulan dengan tanggal pembayaran perdana pada 8 April 2016.

Sementara itu, Sukuk mudharabah II Bank Nagari Tahun 2015 dicatatkan sebesar Rp100 miliar. Sukuk tersebut memiliki tingkat bagi hasil sebesar ekuivalen 10,99% per tahun dan jangka waktu 5 tahun.

Adapun, hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia untuk Obligasi adalah idA (Single A) dan Sukuk adalah idA(sy) (Single A Syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Hingga saat ini, total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2016 sebanyak 2 emisi dari 1 emiten senilai Rp600 milyar.

Total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 282 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp249,89 triliun dan US$100 juta. Emisi obligasi dan Sukuk diterbitkan oleh 103 Emiten.

Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 92 seri dengan nilai nominal Rp1.430,66 triliun dan US$1.040,00 juta dan 6 efek beragun aset (EBA) senilai Rp2,42 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper