Bisnis.com, JAKARTA— Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat 48 poin pada Jumat (20/11/2015). Depresiasi tajam rupiah diprediksi sulit terulang.
Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor level di Rp13.739 per dolar AS, menguat 24 poin atau 0,35% dari kurs kemarin.
Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas, mengatakan rilis notula The Fed memberikan kepastian bagi investor bahwa suku bunga AS akan dinaikkan secara bertahap dan perlahan.
“Secara fundamental rupiah akan lebih solid dengan laju perekonomian yang membaik. Jika kenaikan Fed Fund Rate bertahap, pelemahan rupiah diperkirakan tidak seburuk episode sebelumnya, di mana kurs hampir menyentuh Rp15.000 per dolar AS,” katanya.
Namun, Rangga menegaskan sentimen The Fed dan harga komoditas yang masih tertekan akan menjaga sentimen pelemahan rupiah dalam jangka menengah.
Rupiah diperdagangkan menguat 64 poin ke Rp13.711 per dolar AS pada pukul 10.16 WIB. Suku bunga antar bank (Jibor) overnight turun ke 3 basis poin ke 5,93600%, terendah dalam 1 bulan.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
20 November | Rp13.739 |
19 November | Rp13.787 |
18 November | Rp13.763 |
17 November | Rp13.711 |
16 November | Rp13.732 |
Sumber: Bank Indonesia