Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEKS BEI 2 November: Rupiah Menguat, IHSG Berbalik Naik 0,22% di Penutupan

Saat mayoritas bursa saham regional Asia Pasifik mengalami penurunan, Indeks harga saham gabungan (IHSG) justru ditutup menguat 0,22% setelah sempat tertekan pada sesi I perdagangan hari ini.
Papan elektronik menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan./JIBI-Dwi Prasetya
Papan elektronik menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA— Saat mayoritas bursa saham regional Asia Pasifik mengalami penurunan, Indeks harga saham gabungan (IHSG) justru ditutup menguat 0,22% setelah sempat tertekan pada sesi I perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan saham hari ini, Senin (2/11/2015), IHSG akhirnya mampu berbalik menguat pada pukul 15.30 WIB dan ditutup naik sebesar 9,78 poin ke level 4.464,96. Kenaikan IHSG bersamaan dengan naiknya bursa saham Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand.

Sepanjang hari ini, Indeks saham Indonesia bergerak pada level terlemah 4.422,26 dan terkuat 4.470,42 dari penutupan sehari sebelumnya 4.455,18. Padahal, hingga sesi II perdagangan, bursa saham RI masih terus tertekan.

Lima dari sembilan sektor yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada hari ini mengalami penguatan, dipimpin oleh sektor aneka industri 4,46%. Sebaliknya, empat sektor lainnya melemah dengan dipimpin oleh sektor finansial 1,05%.

Sebanyak 110 dari 520 saham yang ada di BEI mengalami kenaikan. Sedangkan, sisanya sebanyak 162 saham melemah, serta 248 saham stagnan.

Naiknya IHSG didorong oleh melonjaknya harga saham-saham ASII (+5,93%), TLKM (+2,24%), INDF (+5,43%), TOWR (+5,53%), dan PLIN (+21,06%).

Sementara itu, kenaikan IHSG justru ditahan oleh melorotnya harga saham-saham  BBRI (-2,38%), BMRI (-1,72%), BBCA (-0,97%), AMRT (-9,84%), dan KLBF (-2,80%).

Seiring dengan menguatnya IHSG, Indeks Bisnis 27 juga ditutup naik 0,47% atau 1,77 poin ke level 376,20 dengan pergerakan 370,43-376,99. Sebanyak 14 saham menguat, 12 saham melemah, dan satu saham lainnya stagnan.

Pada saat yang sama, kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat -0,11% atau 15 poin ke level Rp13.669/US$ setelah akhir pekan lalu terdepresiasi.

Sepanjang hari ini, rupiah bergerak pada level terkuat Rp13.620/US$ dan terlemah Rp13.697/US$. Penguatan rupiah terjadi pada saat mata uang regional Asia ditutup bervariasi. Tren disinflasi mendorong pergerakan positif pada rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper