Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Merosot Dipicu Goldman Sachs Pangkas Proyeksi

Pasar minyak dunia merosot pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena Goldman Sachs memangkas proyeksi harga untuk tahun depan dalam menghadapi pasokan yang lebih besar daripada perkiraan awal.
Harga minyak mentah turun./JIBI
Harga minyak mentah turun./JIBI

Bisnis.com, NEW YORK -  Pasar minyak dunia merosot pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena Goldman Sachs memangkas proyeksi harga untuk tahun depan dalam menghadapi pasokan yang lebih besar daripada perkiraan awal.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober turun 1,29 dolar AS menjadi berakhir di 44,63 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, setelah bertambah hampir dua dolar AS pada Kamis.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, patokan global untuk minyak, ditutup pada 48,14 per barel di London, turun 75 sen dari penutupan Kamis.

Sejak Jumat lalu, kedua kontrak telah kehilangan sekitar tiga persen.

"Masih banyak kebingungan di sini. Kami sudah bolak-balik, dan kami mencoba untuk menemukan nilai wajar," kata Carl Larry dari Frost & Sullivan.

"Untuk setiap laporan yang keluar, setiap prediksi yang datang, kami masih belum keluar dari kisaran ini, antara 40 dolar AS dan 50 dolar AS. " "Sekarang, yang penting adalah pasokan, karena kondisi permintaan belum berubah," dia menambahkan.

Goldman Sachs memangkas proyeksi harga 2016 untuk WTI menjadi 45 dolar AS per barel, turun tajam dari perkiraan Mei sebesar 57 dolar AS.

"Pasar minyak bahkan kelebihan pasokan lebih besar dari yang kita duga dan kita sekarang memperkirakan surplus ini bertahan pada 2016, karena pertumbuhan lebih lanjut produksi OPEC, bertahannya pasokan non-OPEC dan pelambatan pertumbuhan permintaan, dengan risiko-risiko condong ke permintaan yang lebih lemah akibat pelambatan Tiongkok," katanya.

Dalam kasus terburuk, bank AS itu memproyeksikan harga minyak bisa jatuh mendekati 20 dolar AS per barel jika kelebihan pasokan melampaui kapasitas logistik dan penyimpanan.

Di sisi lain, Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan bahwa persediaan minyak di luar OPEC akan turun setengah juta barel per hari pada tahun depan, dengan produsen-produsen minyak serpih AS menyumbang sebesar empat-perlima dari penurunan.

Mendukung pandangan itu, rig minyak Baker Hughes AS cenderung terus menurun pada Jumat. Jumlah rig, ukuran yang diawasi dengan ketat untuk kegiatan pengeboran, jatuh 10 rig menjadi 652 rig, turun 59 persen dari setahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/AFP

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper