Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (9/9/2015) menunggu paket kebijakan yang diharapkan meredakan tekanan.
“Pelemahan rupiah berpeluang tertahan hari ini,“ kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (9/9/2015).
Dikemukakan rupiah masih melemah dan yield SUN masih meninggi, namun secara umum tekanan penguatan dolar mulai mereda hingga sore kemarin di pasar Asia.
Tekanan dolar mereda, setelah pesimisme pertumbuhan global terobati baiknya data Zona Euro dan China.
“Faktor negatif domestik juga berpeluang terobati jika paket kebijakan pemerintah yang akan diumumkan bisa mengangkat optimisme pertumbuhan,” kata Rangga.
Sementara itu baiknya data Zona Euro yang dibarengi dengan kurang baiknya data AS, berhasil mendorong penguatan euro sehingga indeks dolar terpicu untuk turun.
Penurunan pertumbuhan ekspor China yang melunak bulan lalu, juga berhasil mendatangkan sedikit optimisme. Sehingga S&P 500 bersama dengan harga minyak berhasil naik tajam.
Di sisi lain, tambahnya, aset safe haven seperti dolar dan US Treasury sama-sama melemah.
“Dolar berpeluang kembali melemah di Asia hari ini,” kata Rangga.