Bisnis.com, JAKARTA—Harga minyak mentah WTI dan Brent bergerak berlawanan pagi ini, Selasa (8/9/2015).
Minyak West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange untuk kontrak Oktober 2015, pk. 07:49 WIB turun 1,39 poin atau 3,02% ke US$44,66 per barel. Pada penutupan Jumat, WTI melemah 1,5% ke US$46,05/barel.
Minyak Brent di London kontrak Oktober, pada pk. 07:49 WIB menguat 0,38 poin atau 0,8% ke US$48,01/barel. Pada penutupan perdagangan Senin melemah 3,99% ke US$47,63/barel.
Ketika pasar keuangan AS tutup karena libur hari buruh nasional, minyak Brent justru tersungkur.
“Menyusul pesimisme yang kembali, (setelah) pengumuman angka cadangan devisa China yang turun sangat drastis. Ini bisa menandakan usaha keras China untuk menahan gejolak di pasar keuangan yang pada suatu titik bisa kembali memicu devaluasi,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (8/9/2015).
Dikemukakan China juga merevisi turun pertumbuhan ekonomi 2014 ke 7,3% YoY.
“Itu sekaligus bisa mengoreksi harapan investor terhadap prospek pertumbuhan China ke depan. Neraca perdagangan China akan datang pagi ini diperkirakan surplus akan meningkat,” kata Rangga.