Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Jeblok, Kekayaan 15 Konglomerat RI Anjlok Rp69 Triliun

Perlambatan ekonomi dan jebloknya kinerja Indeks harga saham gabungan (IHSG) sejak awal tahun ini membuat kekayaan pada konglomerat di Indonesia juga turut anjlok.
Pergerakan nilai tukar rupiah dan indeks harga saham gabungan sejak awal 2015. / Bisnis
Pergerakan nilai tukar rupiah dan indeks harga saham gabungan sejak awal 2015. / Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Perlambatan ekonomi dan jebloknya kinerja Indeks harga saham gabungan (IHSG) sejak awal tahun ini membuat kekayaan pada konglomerat di Indonesia juga turut anjlok.

Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2015 hanya mencapai 4,67%, lebih lambat dari kuartal I yang mampu tumbuh 4,71%. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai 5,12%.

Kinerja ekonomi nasional menjadi salah satu sentimen negatif bagi pasar modal. Tak dapat dipungkiri, kinerja IHSG memang tengah kelam hingga penutupan perdagangan Jumat (21/8/2015). IHSG telah terkoreksi 17,05% year-to-date ke level 4.335,95.

Bahkan, pasar modal telah terpelanting 21,5% hingga akhir pekan lalu dari level 5.523,95, tertinggi yang pernah dicapai pada 7 April 2015.

Para pedagang saham alias trader 'berdarah-darah'. Sejumlah forum diskusi di dunia maya yang biasa disebut mailing list, atau akrab disebut Milis khusus para trader, ramai.

Tak sedikit yang telah menderita rugi jutaan, ratusan, hingga miliaran rupiah dan harus cut lost dari portofolio saham yang diperdagangkan.

Kerugian yang diderita para trader saham, ternyata merembet kepada investor hingga konglomerat di negeri ini. Malahan, kerugian orang terkaya itu bisa mencapai triliunan rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper