Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKSPOR MINYAK Arab Saudi Naik Ke Level Tertinggi Sejak 2005

Ekspor minyak Arab Saudi pada Maret melonjak ke level tertinggi sejak November 2005. Peningkatan jumlah ekspor itu menjadi alasan Arab Saudi untuk menggenjot produksi minyaknya yang ingin menjaga pangsa pasar sebelum sanksi perdagangan Iran dicabut.
Ekspor minyak Arab Saudi pada Maret melonjak ke level tertinggi sejak November 2005/ILUSTRASI
Ekspor minyak Arab Saudi pada Maret melonjak ke level tertinggi sejak November 2005/ILUSTRASI

Bisnis.com, LONDON – Ekspor minyak Arab Saudi pada Maret melonjak ke level tertinggi sejak November 2005. Peningkatan jumlah ekspor  itu menjadi alasan Arab Saudi untuk menggenjot produksi minyaknya yang ingin menjaga pangsa pasar sebelum sanksi perdagangan Iran dicabut.

Menurut data Joint Organisations Data Initiative (JODI), ekspor minyak Arab Saudi pada maret melonjak 7,45% menjadi 7,9  juta barel per hari. Sementara itu, ekspor Irak, produsen minyak terbesar kedua di Timur Tengah naik ke level tertinggi sejak Oktober 2007 menjadi sebesar 2,98 juta barel per hari.

Oliver Jakob, Direktur Utama Consultant Petromatrix GmbH, mengatakan peningkatan produksi minyak Arab Saudi itu dilakukan bukan untuk mengimbangi tingginya aktivitas penyuling domestik, tapi meningkatkan intensitas perdagangan minyak mentah ke luar negeri.

“Hal itu dilakukan sebelum Iran kembali masuk ke dalam perdagangan minyak setelah sanksi perdagangannya dicabut nanti,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Selasa (19/5).

Saat ini, ekspor minyak Iran hanya dibatasi oleh sanksi perdagangan internasional. Pada Maret, ekspor minyak Iran hanya sebesar 1,2 juta barel per hari atau lebih kecil dari Februari yang sebesar 1,3 juta barel per hari.

Pembahasan negosiasi antara Iran dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa terkait rencana pencabutan sanksi perdagangan Iran dan program nuklir akan diselesaikan pada 30 Juni nanti.

Sementara itu, produksi minyak Arab Saudi pada Maret meningkat hingga 10,29 juta barel per hari atau lebih besar dibandingkan dengan Februari yang sebesar 9,64 juta barel per hari.

Pada perdagangan hari ini sampai pukul 11:10 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 0,37% menjadi US$59,47 per barel, sedangkan harga minyak Brent turun 0,23% menjadi US$66,12 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Sumber : bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper