Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkatkan Investor Lokal, OJK Gelar Sosialisasi Pasar Modal di Medan

Untuk meningkatkan jumlah investor lokal pasar modal di daerah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar sosialisasi di Medan mulai hari ini (11/5/2015) hingga besok (12/5/2015).
OJK menggelar sosialisasi pasar modal di Medan/ilustrasi
OJK menggelar sosialisasi pasar modal di Medan/ilustrasi

Bisnis.com, MEDAN-- Untuk meningkatkan jumlah investor lokal pasar modal di daerah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar sosialisasi di Medan mulai hari ini (11/5/2015) hingga besok (12/5/2015).

Adapun, bagi masyarakat Sumut khususnya Medan yang tertarik dengan investasi pasar modal, seminar terbuka untuk umum mengenai investasi tersebut akan dilaksanakan besok pagi mulai pukul 08.00 WIB di Hotel Grand Aston City Hall.

Direktur Pengaturan Pasar Modal OJK Gonthor Ryantori Aziz menuturkan, ini merupakan tahun pertama pihaknya menggelar sosialisasi. Berdasarkan hasil survei OJK pada akhir tahun lalu, pemahaman masyarakat Indonesia mengenai investasi pasar modal paling minim yakni hanya 3,79%. Sementara itu, masyarakat lebih akrab dengan produk jasa keuangan asuransi dan perbankan.

"Oleh karena itu, kami ingin meningkatkan kualitas informai pasar modal terpadu. Saat ini keberadaan OJK telah ada melalui enam kantor regional dan 29 kantor perwakilan. Masyarakat di daerah perlu tahu kami tidak cuma mengawasi perbankan tapi juga seluruh industri jasa keuangan," ucapnya, Senin (11/5/2015).

Lebih lanjut, Gonthor memerinci, pada sosialisasi hari kedua, OJK tidak hanya akan membahas berbagai produk investasi pasar modal, tetapi juga akan memperkenalkan Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI).

Selain melakukan sosialisasi ke masyarakat umum, OJK juga akan melakukan seminar internal untuk memperkuat fungsi pengawasan pasar modal di daerah.

"Kami juga akan mengumpulkan dan melakukan seminar bagi seluruh kepala kantor perwakilan dan kepala regional OJK," tambah Gonthor.

Direktur Pengawasan Perbankan OJK Regional 5 Sumatra Lukdir Gultom menuturkan, persentase pemahaman masyarakat Indonesia terhadap pasar modal yang minim akibat kurangnya edukasi khususnya di daerah.

Dia menyebutkan, di Sumatra, faktor perekonomian masyarakat menjadi pemicu apatisme masyarakat terhadap produk investasi pasar modal.

"Apalagi selama ini masyarakat beranggapan pasar modal harus punya dana banyak dan cocok hanya untuk kalangan menengah ke atas. Padahal tidak seperti itu. Selain itu, banyak pula yang tidak tahu kalau pasar modal ada produk syariahnya," pungkas Lukdir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper