Bisnis.com, JAKARTA— Berdasarkan Bloomberg Dollar Index pada pagi ini, Kamis (23/4/2015), rupiah dibuka melemah 0,2% ke Rp12.922/US$. Pada Rabu (22/4/2015), rupiah menguat 0,46% ke Rp12.896/US$.
Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya? Simak lajunya secara live hingga penutupan.
Rupiah kembali terdepresiasi, turun 0,45% ke Rp12.954 per dolar AS pada penutupan.
Rupiah pimpin pelemahan mata uang Asia Tenggara. Baht Thailand melemah 0,13%, peso Filipina (-0,07%), ringgit Malaysia (-0,29%), dan rupiah melemah 0,42% ke Rp12.950. Sementara itu dolar Singapura mampu menguat 0,1%,
Rupiah diperdagangankan turun 0,33% ke Rp12.938 per dolar AS pada penutupan sesi I BEI
Rupiah melemah 0,26% ke Rp12.930/US$. “Dolar mixed meski data perumahan AS memuaskan, tapi berhasil menguat atas yen dan franc. Existing homes sales naik 6,1% selama Maret, di atas prediksi 3,1%. Indeks dolar stabil di 98,17 masih bergerak dalam range 97,50 dan 98,50. Terhadap yen, dolar diperdagangkan di 119,95 setelah menguat 0,3% kemarin. Atas franc, dolar bertengger di 0,97 setelah reli 0,8% kemarin,” tulis Analis Strategydesk, Divisi Riset Soegee Futures dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (23/4/2015).
Mata uang Asia Tenggara cenderung melemah, hanya dolar Singapura yang mampu menguat 0,04%. Baht Thailand melemah 0,08%, peso Filipina (-0,09%), ringgit Malaysia (-0,39%), dan rupiah melemah 0,38% ke Rp12.945.
Nilai tukar rupiah melemah ke Rp12.948 per dolar AS pada pagi ini
Berdasarkan Bloomberg Dollar Index pada pagi ini, Kamis (23/4/2015), rupiah dibuka melemah 0,2% ke Rp12.922/US$. Pada Rabu (22/4/2015), rupiah menguat 0,46% ke Rp12.896/US$.
"Diharapkan adanya pertemuan World Economic Forum dan KAA dapat membawa pengaruh positif pada laju rupiah,"" ujar Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) Reza Priyambada dalam risetnya.
“Rupiah hari ini diperkirakan akan bergerak dikisaran 12.858-13.000 dengan kecenderungan melemah,” kata Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi dalam risetnya.