Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DOLAR AS KUAT: Garuda Indonesia Transaksi Pembayaran Pakai Rupiah

Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. bakal mengkonversi mata uang dolar Amerika Serikat ke dalam rupiah terhadap transaksi pembayaran yang dilakukan perseroan.
Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. bakal mengkonversi mata uang dolar Amerika Serikat ke dalam rupiah terhadap transaksi pembayaran yang dilakukan perseroan./JIBI
Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. bakal mengkonversi mata uang dolar Amerika Serikat ke dalam rupiah terhadap transaksi pembayaran yang dilakukan perseroan./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA--Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. bakal mengkonversi mata uang dolar Amerika Serikat ke dalam rupiah terhadap transaksi pembayaran yang dilakukan perseroan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan, perseroan sebagai badan usaha milik negara (BUMN) mengikuti aturan pemerintah yang mengharuskan transaksi di dalam negeri menggunakan mata uang rupiah.

Hal tersebut sesuai dengan dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/3/PBI/2015 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 31 Maret 2015 lalu.

"Sebagai maskapai flag carrier, Garuda Indonesia berkomitmen senantiasa mendukung kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia, dimana Garuda segera mengimplementasikan aturan tersebut dan secara konsisten menggunakan mata uang rupiah untuk seluruh transaksi di dalam negeri," ungkapnya, Jumat (17/4/2015/).

Dia mengatakan, pelaksanaan aturan tersebut dinilai dapat menjaga kestabilan nilai tukar rupiah serta dapat memperkuat perekonomian Indonesia. Sehingga, secara langsung juga dapat berdampak positif bagi industri penerbangan serta membaiknya daya beli masyarakat.

Selain telah melakukan dua kali transaksi lindung nilai melalui mekanisme cross currency swap yang bertujuan mengurangi risiko terhadap gejolak mata uang rupiah, sambungnya, Garuda Indonesia juga akan memberlakukan pencantuman harga tiket untuk rute-rute internasional yang ditransaksikan di Indonesia dalam mata uang rupiah.

Berkaitan dengan perubahan pencantuman harga tiket tersebut, emiten berkode saham GIAA itu juga telah menyampaikan permintaan kepada International Air Transport Association (IATA) untuk mendukung kebijakan tersebut.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra menambahkan bahwa Perseroan telah menyiapkan mekanisme mitigasi risiko yang mungkin timbul dari perubahan transaksi dari mata uang dolar AS ke dalam rupiah.

"Hal ini tidak akan menambah beban risiko baik kepada perusahaan maupun kepada pelanggan," paparnya.

Per 31 Desember 2014, Garuda memiliki utang jangka panjang sebesar US$964,7 juta. Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) GIAA mencapai 2,42 kali per akhir tahun lalu.

Salah satu upaya perseroan mengurangi beban adalah dengan merilis sukuk global senilai US$500 juta, di mana sebagian untuk refinancing dan sebagian lainnya untuk modal kerja. Surat utang itu bertenor 5 tahun dan bunga maksimal 6,9% per tahun.

Laporan tahunan 2014 menunjukkan GIAA menderita rugi bersih US$373,04 juta. Angka ini jauh di bawah kinerja setahun sebelumnya, di mana perseroan meraih laba bersih sebesar US$10,78 juta.

Padahal, pendapatan GIAA tahun lalu masih positif dengan nilai sekitar US$3,93 miliar atau naik 4,63% secara year-on-year. Pada 2013, revenue perseroan sebesar US$3,75 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper