Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) memerlukan pinjaman senilai Rp24 triliun hingga lima tahun ke depan.
Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana mengatakan pihaknya akan memenuhi pinjaman baik dari perbankan dan obligasi. Tahun ini, perseroan berencana menerbitkan obligasi senilai Rp1 triliun.
"Dana Rp24 triliun itu pinjaman sampai 5 tahun. Ekuitas Rp10 triliun, total kebutuhan dana Rp34 triliun. Kami juga partnership dengan BUMN lain," katanya di Kementerian BUMN, Senin (13/4/2015).
Dia menjelaskan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung terdiri dari beberapa tahap. Di dalamnya, Pelindo I akan membangun terminal multipurpose dan terminal kontainer.
Untuk tahap awal, akan dibangun dengan panjang dermaga 400 meter dan panjang trestle 2,7 km dilengkapi tangki timbun kapasitas 145.000 ton dan dengan kontainer yard yang memiliki kapasitas 400.000 teus.
Tahap kedua, penambahan dermaga menjadi 1.000 meter dan pembangunan kawasan industrial seluas 1.000 Ha. Sedangkan, tahap ketiga nantinya adalah pembenahan kegiatan peningkatan transhipment seluruh kegiatan bongkar muat dari Kuala Tanjung ke berbagai pelabuhan di dunia.
Tahap empat, pembangunan Kawasan Kuala Tanjung sebagai area pemukiman dan menjadi kota pelabuhan yang moderen.
Bambang menjelaskan kebutuhan dana hingga 2019 mencapai total Rp34 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk merevitalisasi pelabuhan di 11 kawasan pada empat provinsi di kawasan Selat Malaka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
