Bisnis.com, JAKARTA— Harga nikel menguat ke level tertinggi dalam enam tahun setelah data manufaktur China, negara pengguna logam industri terbesar di dunia, menunjukkan pemulihan dengan angka PMI 50,1.
Pada kuartal pertama tahun ini harga nikel sempat anjlok 18% atau penurunan selama tiga hari berturut-turut.
“Data PMI China jauh lebih baik sehingga saya berpikir mungkin hal itu menjadi alasan mengapa nikel menguat pagi ini,” ujar Richard Fu, direktur Asian commodity trading Societe Generale Newedge U.K. sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (2/4/2015).
Harga nikel untuk pengiriman tiga bulan naik 2,5% dan bertengger di posisi US$12.705 per metrik ton pada pukul 05:50 waktu setempat di bursa London Metal Exchange. Sebelumnya harga logam itu sempat menyentuh US$12.310 atau yang terendah sejak 22 Mei 2009.
Pergerakan harga nikel*
Tanggal | US$/ metrik ton |
1 April | 12.663,0 (+2,55%) |
31 Maret | 12.348,0 (-3,79%) |
30 Maret | 12.834,5 (-3,08%) |
* Kontrak April 2015
Sumber: Bloomberg, 2015
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel