Bisnis.com, JAKARTA- Para investor mulai menyoroti bagaimana kinerja keuangan emiten selama kuartal pertama tahun ini menyusul tergelincirnya saham Asia ke zoma merah setelah kinerja Wall Street melemah.
Pada kuartal pertama, indeks Dow Jones melemah 0,3%. Kejadian itu merupakan yang pertama dalam empat kuartal. Akan tetapi, indeks S&P 500 berhasil menguat 0,4% sekaligus merupakan penguatan selama sembilan kuartal berturut-turut, menurut Strategydesk, Divisi Riset Soegee Futures dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (1/4/2015).
Dalam risetnya menyebutkan sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, saham AS bergerak fluktuatif akibat kekhawatiran mengenai pertumbuhan global. Demikian juga dengan prospek kenaikan suku bunga the Fed dan kinerja laba korporat di tengah munculnya apresiasi dolar AS.
Pada bagian lain juga disebutkan musim meraup pendapatan dimulai minggu depan, namun ada kekhawatiran soal dampak penguatan dolar AS terhadap laba.
“Selama 12 bulan terakhir, dolar menguat 22%. Apresiasi dollar kini menjadi masalah bagi perusahaan yang mengandalkan pasar internasional,” menurut risetitu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
