Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat masih akan tertekan pada perdagangan hari ini, Rabu (11/3/2015).
“Hari ini rupiah berpeluang kembali melemah, melihat dollar index yang naik tajam,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (11/3/2015).
Dikemukakan indeks dolar naik drastis hingga dini hari, walaupun beberapa data ekonomi AS diumumkan tidak lebih baik dari periode sebelumnya.
Di saat yang bersamaan indeks bursa AS, yaitu S&P 500 mengalami penurunan harian terburuk dalam 2 bulan terakhir.
“Harapan kenaikan suku bunga AS masih cukup tinggi, sehingga menjaga kekhawatiran lenyapnya likuiditas dolar yang selama ini menopang performa pasar modal AS dan juga dunia,” kata Rangga.
Rangga mengatakan terkait pelemahan rupiah di atas Rp13.000/US$, pengambil kebijakan secara bergantian mulai muncul di publik meresponsnya.
Namun, uajrnya, belum ada kebijakan nyata yang akan diambil dalam waktu dekat.
“Pasokan dolar dari Bank Indonesia masih sangat minim di pasar,” kata Rangga.
Rangga mengatakan angka penjualan ritel dan produksi China ditunggu siang ini, keduanya diperkirakan masih akan turun.