Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPIAH/US$: Bertahan di Atas Rp13.000/US$, Ini Penyebabnya

Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (4/3/2015) berpeluang melanjutkan penguatan.
 Rupiah masih di atas level 13.000./
Rupiah masih di atas level 13.000./

Bisnis.com, JAKARTA—  Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (4/3/2015) melanjutkan pelemahan.

“Penguatan dolar di pasar global masih akan menjadi penyebab utama pelemahan rupiah. Rupiah diperkirakan masih akan melemah hari ini dengan kembali menguatnya dollar index,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (10/3/2015).

Dikemukakan indeks dolar konsisten naik terpicu isu debt ceiling kembali.

Rangga mengatakan penguatan dolar juga didorong oleh pelemahan euro, dipicu oleh menipisnya surplus neraca perdagangan Jerman.

Bank sentral Eropa (ECB) mulai kebijakan pembelian obligasi (QE) kemarin, dengan perkiraan jumlah pembelian antara 15 juta euro-50 juta. Jumlah yang relatif kecil dibandingkan target 1,1 triliun euro untuk 19 bulan ke depan.

“Sementara itu, isu debt ceiling kembali ke permukaan perekonomian AS setelah kebutuhan kenaikan jatah berhutang kembali harus dinaikkan sebelum 15 Maret mendatang,” kata Rangga.

Pagi ini, ujarnya,  ditunggu angka inflasi China yang diperkirakan naik tipis ke 0,9% YoY.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro