Bisnis.com, JAKARTA- Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI) mengemukakan laju pasar obligasi di pekan lalu variatif, dan sejumlah obligasi cenderung melemah harganya seiring adanya aksi jual.
Analis WKSI Reza Priyambada mengatakan variatifnya sentiment turut memicu aksi jual pada beberapa seri obligasi, dan sejumlah seri obligasi ramai ditransaksikan.
“Sempat terjadi aksi jual pasca sentimen negatif dari hasil pemilu Yunani, yaitu Partai Oposisi memenangi Pemilu dan masih tertekannya laju rupiah akibat pergerakan laju dolar AS yang kian menguat pasca pertemuan The Fed,” kata Reza.
Namun, ujarnya, juga tertahan dengan adanya sentimen dari pemberian stimulus bank sentral Eropa ECB dan perkiraan akan turunnya inflasi. “Meski kami belum terlalu yakin inflasi akan turun pasca pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi dan semen.”
Reza mengemukakan terlihat pergerakan harga obligasi, khususnya harga obligasi pemerintah mengalami kenaikan lebih rendah dari kenaikan harga di pekan sebelumnya. Begitupun dengan pergerakan yield-nya yang juga hanya turun tipis.
Pergerakan yield obligasi:
- Kelompok tenor pendek (1-4 tahun)
Mengalami penurunan rata-rata yield -19,04 bps
- Tenor menengah (5-7 tahun)
Mengalami penurunan yield sekitar -9,24 bps
- Tenor panjang (8-30 tahun)
Turut mengalami penurunan yield sekitar -10,41 bps.
- Obligasi pemerintah seri benchmark FR0069
Memiliki jatuh tempo ±5 tahun cenderung melemah tipis harganya hingga 15 bps.
- FR0070
Memiliki jatuh tempo ±10 tahun mengalami kenaikan tipis harga 3,37 bps
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel