Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Persaingan Pasar Ketat, Mustika Ratu Revisi Target

PT Mustika Ratu Tbk. merevisi target pertumbuhan penjualan tahun ini menjadi 20% seiring dengan kondisi persaingan pasar yang kian ketat.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Mustika Ratu Tbk merevisi target pertumbuhan penjualan tahun ini menjadi 20% seiring dengan kondisi persaingan pasar yang kian ketat.

Dalam paparan publik yang digelar perseroan pada November 2014, emiten berkode MRAT ini sempat menargetkan pertumbuhan hingga 40% di tahun ini.

Namun, Dwi Yanthi Putri Muadz, Associate Director Marketing & Corporate Developmet Mustika Ratu mengatakan perseroan hanya mematok target pertumbuhan penjualan sebesar 20% di tahun ini.

“Tahun ini tantangannya semakin berat. Selain karena depresiasi rupiah, persaingan antarproduk juga semakin ketat,” katanya kepada Bisnis.com, Senin (2/2/2015).

Yanthi menambahkan, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan 20% di 2014.

Dengan demikian, emiten kosmetik ini diperkirakan meraup penjualan Rp429,6 sepanjang tahun lalu. Kendati demikian, perseroan mengaku masih menghitung angka pasti penjualan ini.

Menurut Yanthi, tantangan di Tahun Kambing Kayu ini sangat berat. Salah satunya datang dari persaingan produk yang datang dari perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia. Apalagi selama ini Indonesia juga dipandang sebagai pasar yang potensial di tingkat regional.

Batu sandungan lain yang mengadang adalah kenaikan beban operasional perseroan akibat pelemahan rupiah.

Pasalnya, sebagian besar bahan baku masih didapatkan dengan jalan impor. Guna mempersiapkan diri, MRAT akhirnya menggunakan acuan nilai tukar rupiah di Rp12.500.

Persoalan lain juga datang dari kenaikan upah minimum regional.

Yanthi menuturkan, bagi perusahaan padat karya seperti MRAT kenaikan upah buruh ini menjadi pukulan telak. Untuk itu perseroan siap menjalankan efisiensi dengan meningkatkan volume distribusi dan menghemat penggunaan bahan bakar produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yusran Yunus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper