Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA NIKEL: Data China Negatif, Nikel Tersungkur

Harga nikel tertekan setelah data keuntungan industri di China pada 2014 mencatatkan level pertumbuhan terendah sejak 2000. Pasar pun semakin cemas permintaan logam industri dari Negeri Tirai Bambu akan menyusut.
Nikel. /Bisnis.com
Nikel. /Bisnis.com

Bisnis.com, HONG KONG – Harga nikel tertekan setelah data keuntungan industri di China pada 2014 mencatatkan level pertumbuhan terendah sejak 2000. Pasar pun semakin cemas permintaan logam industri dari Negeri Tirai Bambu akan menyusut.

David Lennox, analis Fat Prophets, mengatakan melambatnnya keuntungan industri China pada 2014 hanya salah satu kabar buruk dari berita buruk yang besar lainnya.

“Prospek nikel masih suram sehingga data ekonomi China itu malah makin menekan harga komoditas tersebut,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Selasa (27/1/2015).

Pada perdagangan sampai pukul 11:00 WIB di London Metal Exchange (LME), harga nikel turun 0,8% menjadi US$14.630 per metrik ton.

Sementara itu, pasokan tembaga di LME sampai kemarin naik menjadi 236.850 ton dan menjadi angka tertinggi dalam sembilan bulan terakhir.

Sampai pukul 11:20 WIB, harga tembaga berjangka di New York Commodity Exchange (COMEX) turun 0,65% menjadi US$2,52 per pon, sedangkan tembaga 3 bulan di LME naik 1,1% menjadi US$5.580 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper