Bisnis.com, JAKARTA--Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. optimistis dapat menekan rugi bersih yang dibukukan perseroan hingga triwulan ketiga tahun lalu.
I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, Direktur Keuangan Risiko & Teknologi Informasi Garuda Indonesia, mengaku optimistis perseroan dapat menekan nilai kerugian yang diderita sepanjang tahun lalu. Kinerja perseroan sepanjang periode 2014 dapat lebih baik terutama pada akhir kuartal VI/2014.
"Kami yakin dan optimis, kita lihat saja di awal tahun ini. Pasti akan terlihat karena kami melakukan efisiensi," ungkapnya, Selasa (27/1/2015).
Rugi bersih Garuda mencapai US$219,5 juta atau setara dengan Rp2,63 triliun, melonjak tajam 1.362,62% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar US$15,01 juta.
Per 30 September 2014, pendapatan Garuda mencapai US$2,8 miliar, naik 4,28% dari periode yang sama tahun lalu US$2,68 miliar.
Pada tahun ini, manajemen GIAA juga melakukan berbagai upaya efisiensi untuk menekan biaya.
Perseroan memangkas alokasi belanja modal (capital expenditure/Capex) hingga 35% mencapai Rp875 miliar atau US$70 juta dari total US$200 juta.
Pemotongan belanja modal terbesar dilakukan untuk menegosiasi ulang atas kedatangan pesawat tahun ini sehingga hanya 15 unit armada baru.
Penundaan sebanyak 9 unit pesawat baru itu membuat belanja modal perseroan terpangkas cukup besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel