Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK DUNIA: Penurunan Harga Komoditas Berlanjut Tahun Ini

Bank Dunia memperkirakan penurunan harga komoditas berlanjut tahun ini. Saat harga minyak terjungkal dramatis, terdalam ketiga sejak Perang Dunia II, komoditas lainnya pun melanjutkan pelemahan dalam beberapa bulan terakhir.
Melemah. /Bisnis.com
Melemah. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Dunia memperkirakan penurunan harga komoditas berlanjut tahun ini. Saat harga minyak terjungkal dramatis, terdalam ketiga sejak Perang Dunia II, komoditas lainnya pun melanjutkan pelemahan dalam beberapa bulan terakhir.

Bank Dunia dalam laporan yang berjudul Commodity Market Outlook menyebutkan pertumbuhan produksi shale oil, penurunan permintaan, apresiasi dolar AS, risiko geopolitik yang menyurut, dan arahan Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) untuk mempertahankan pangsa pasar ketimbang harga, tersebut telah mendatangkan 'badai' yang menjerumuskan harga minyak.

Harga minyak anjlok 55% dalam 7 bulan dari puncaknya US$108 per barel pada medio Juni 2014 ke US$47 per barel pekan lalu. Jika penurunan berlanjut maka itu dapat melampaui rekor koreksi 67% dalam tujuh bulan pada 1985-1986, dan 75% pada 2008.

Proyeksi saat ini melihat harga minyak rerata tahun ini akan US$53 per barel, 45% lebih rendah dari 2014.

Indeks harga komoditas tiga industri yang dihimpun Bank Dunia, yakni energi; logam dan mineral; serta produk pertanian, yang menurun sejak awal 2011 hingga akhir 2014 masing-masing lebih dari 35%, akan melanjutkan kontraksi tahun ini.

Harga logam diprediksi melemah 3% pada 2015 setelah jatuh 12% pada 2014. Pasokan yang melimpah, permintaan yang lemah, dan penguatan dolar AS, juga memperberat harga komoditas ini.

Harga komoditas pangan yang sudah anjlok 20% sejak 2011, diproyeksi turun 4%  pada 2015, sejalan dengan prospek panen biji-bijian, minyak goreng dan makanan, serta kopi, yang baik sepanjang 2014-2015.

"Kondisi suplai dan permintaan global menghasilkan ekspektasi harga yang rendah untuk sembilan indeks harga komoditas. Kejadian yang sangat langka," ujar Direktur Grup Prospek Perkembangan Bank Dunia Ayhan Kose dalam rilis itu.

Perlemahan harga minyak pun berdampak terhadap tren harga komoditas lainnya, seperti gas alam dan pupuk.

Harga logam diprediksi turun lebih dari 5%, sedangkan penurunan yang lebih moderat terjadi pada pupuk dan logam berharga. Moderasi harga gas alam menyulut penurunan 2% pada harga pupuk.

Adapun pada 2016, pemulihan harga beberapa komoditas cenderung berlangsung meskipun peningkatan itu akan tipis dibandingkan dengan kejatuhan harga yang telah terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper