Bisnis.com, KUALA LUMPUR – Harga crude palm oil kembali naik setelah produksi sawit di Malaysia pada Desember 2014 anjlok 22% dan menjadi penurunan produksi terbesar sejak 2006.
Chandran Sinnasamy, Direktur Eksekutif LT International Futures, mengatakan momentum pasokan yang melimpah untuk crude palm oil (CPO) telah usai. Penyusutan pasokan terus mendukung harga sepanjang tahun ini.
“Tapi, ekspor yang melambat pada Desember 2014 juga bisa kembali menekan harga CPO dalam jangka pendek,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Senin (12/01).
Produksi Malaysia pada Desember 2014 jatuh 22% menjadi 1,36 juta ton, sedangkan pasokan menyusut 12% menjadi 2,01 juta ton. Lalu, ekspor CPO Malaysia pada Desember naik 0,4% menjadi 1,52 juta ton.
Sayangnya, ekspor CPO Malaysia selama sepuluh hari pertama di bulan ini turun 13% menjadi 355.846 ton dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Pada penutupan perdagangan kemarin, harga CPO Malaysia pengiriman Maret naik 0,55% menjadi 2.361 ringgit per ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
