Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Kontrak Baru Adhi Karya Masih Jauh Dari Target

Realisasi kontrak baru PT Adhi Karya (Persero) Tbk. sepanjang periode 2014 hanya mencapai Rp9,2 triliun, jauh dari target awal tahun yang mencapai Rp21,1 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA--Realisasi kontrak baru PT Adhi Karya (Persero) Tbk. sepanjang periode 2014 hanya mencapai Rp9,2 triliun, jauh dari target awal tahun yang mencapai Rp21,1 triliun.

Emiten kontraktor BUMN berkode saham ADHI tersebut bahkan telah tiga kali merevisi target kontrak baru. Awal tahun, manajemen ADHI menargetkan kontrak baru Rp21,1 triliun, kemudian direvisi menjadi Rp15,2 triliun pada pertengahan tahun, lalu terakhir dikoreksi menjadi Rp10,2 triliun.

Bila dihitung dari target terakhir, kontrak baru ADHI terealisasi 90,2% dari Rp10,2 triliun tersebut. Namun, bila dihitung dari target awal tahun, realisasi kontrak baru hanya memenuhi 43,6% dari Rp21,1 triliun.

Ki Syahgolang Permata, Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, mengatakan kontrak baru sepanjang tahun lalu sebesar R9,2 triliun didominasi oleh proyek swasta sebesar 52%. Sedangkan proyek BUMN dan BUMD mencapai 24% dari total kontrak baru dan proyek APBN dan APBD sebesar 24%.

"Dari jenis pekerjaan, persentase terbesar adalah proyek-proyek gedung sebesar 43%, jalan dan jembatan 19% dan sisanya merupakan proyek infrastruktur lainnya," ungkapnya, Kamis (8/1/2015).

Sementara itu, dari sisi lini bisnis ADHI, perolehan kontrak baru untuk lini bisnis jasa konstruksi dan EPC mencapai Rp8,2 triliun, lini bisnis properti sebesar Rp913,2 miliar dan untuk lini bisnis precast concrete sebesar Rp74,3 miliar.

Menurutnya, perolehan kontrak swasta yang dominan merupakan gambaran dari dampak faktor eksternal yang turut mempengaruhi rencana perolehan kontrak ADHI, antara lain adanya pemotongan anggaran belanja negara khususnya pada bidang infrastruktur pada tahun lalu.

Pada tahun ini, manajemen ADHI membidik perolehan kontrak baru sebesar Rp15,2 triliun. Lini bisnis jasa konstruksi ditargetkan meraih perolehan kontrak baru sebesar Rp12,5 triliun, lini bisnis EPC sebesar Rp460,1 miliar, pada lini bisnis properti sebesar Rp1,7 triliun, dan lini bisnis precast concrete Rp479,6 miliar.

Sementara total pendapatan usaha pada 2015 direncanakan sebesar Rp13,2 triliun. Manajemen membidik perolehan laba bersih tahun ini sebesar Rp440,1 miliar, dimana dari total perolehan tersebut, anak perusahaan yang dominan memberikan kontribusi adalah PT Adhi Persada Properti dan PT Adhi Persada Realti sebesar 66,6% melalui pengembangan bisnis properti realti.

Adapun belanja modal (capital expenditure/Capex) ADHI pada tahun ini direncanakan sebesar Rp824,7 miliar yang terdiri dari investasi pengembangan bisnis properti realti hotel sebesar Rp566,1 miliar, penyertaan proyek investasi sebesar Rp202,8 miliar dan pembelian aset tetap sebesar Rp68,387 miliar.

Sumber dana belanja modal tersebut berasal dari sisa dana hasil penerbitan obligasi yang lalu dan kredit perbankan serta kas internal Perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper