Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JK: Depresiasi Rupiah Biasa Terjadi

Pemerintah bertekad memperbaiki fundamental perekonomian Indonesia sehingga tidak terganggu fluktuasi kurs akibat sentimen asing yang menekan rupiah ke level Rp12.700/US$.
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla/Antara
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla/Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah bertekad memperbaiki fundamental perekonomian Indonesia sehingga tidak terganggu fluktuasi kurs akibat sentimen asing yang menekan rupiah ke level Rp12.700/US$.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan depresiasi rupiah terhadap mata uang asing merupakan hal yang biasa terjadi. Apalagi mayoritas disebabkan oleh faktor eksternal.

"Namanya kurs terpengaruh mata uang asing itu biasa saja terjadi. Kalau karena terjadi di Yunani kan berarti bukan karena kita kan," ujarnya di kantor Wapres, Rabu (7/1/2015).

Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro mengatakan rupiah melemah karena terpengaruh faktor global ke luarnya Yunani dari Zona Eropa (Grexit). Keluarnya Yunani dari area Euro dapat menghambat restrukturisasi di Eropa dan memicu krisis global.

Fluktuasi rupiah yang berlangsung cukup panjang sejak akhir tahun lalu membuat pemerintah menempuh sejumlah upaya pengendalian dari sisi domestik, yakni memperbaiki fundamental ekonomi nasional.

"Kita kasih baik ekonomi kita, ekspor ditingkatkan, industri harus jalan, wisatawan harus naik, dalam negeri harus stabil, tidak bisa hanya berspekulasi dan harus kita bekerja keras," kata JK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper