Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS: Analisa Teknikal Indikasikan Tekanan Turun Jangka Pendek

Harga emas Comex melejit pada dua hari perdagangan, yaitu pada Senin dan Selasa (5 dan 6 Januari 2015), dan siang ini harga komoditas tersebut melemah.
 Emas Comex melemah setelah menguat signifikan 2 hari berturutturut
Emas Comex melemah setelah menguat signifikan 2 hari berturutturut

Bisnis.com, JAKARTA— Setelah harga emas Comex  melejit pada dua hari perdagangan, yaitu pada Senin dan Selasa (5 dan 6 Januari 2015), siang ini harga komoditas tersebut melemah.

Setelah naik melebihi 1% pada Senin dan Selasa, pada hari ini, pk. 13:45 WIB, rupiah melemah 0,47% ke Rp1.213,7/troy ounce.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan harga emas kini berada di kisaran US$1.214. Terkoreksi dari level tertinggi kemarin.

Penguatan sebelumnya, ujar dia, didukung kecemasan pelaku pasar terhadap perekonomian Eropa. Khususnya mengenai ketidakpastian posisi Yunani di Zona Euro.

Dikemukakan pada grafik 1 jam terlihat RSI (14) menurun tapi masih di atas kisaran 50. Hal ini mengisyaratkan tekanan turun, meski potensi penguatan masih ada.

Indikator Stochastics (14, 3, 3) juga mengindikasikan penurunan dengan posisi garis %K di bawah garis %D terbuka ke bawah. Sementara Indikator MACD masih di atas garis nol namun formasi garis MACD di bawah garis sinyal yang mengindikasikan adanya tekanan turun jangka pendek.

“Pelemahan jangka pendek menunggu konfirmasi penembusan ke bawah kisaran support 1.212 dengan potensi ke area 1.205. Sementara pergerakan naik ke atas area 1218.50 membuka potensi penguatan ke area 1.223,” kata Ariston.

Dikemukakan hari ini data yang berpotensi menjadi market mover untuk harga emas adalah data perkiraan indeks harga konsumen (CPI) Zona Euro yang akan dirilis sore ini, dan data non-farm payrolls AS versi ADP yang akan dirilis malam ini.

“Penguatan dolar AS karena kedua data ini bisa mendorong pelemahan harga emas,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper