Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GEJOLAK RUPIAH: Pemerintah Harapkan Stabil di Posisi Rp12.500/US$

Pemerintaha berharap nilai tukar rupiah bisa stabil pada posisi sekitar Rp12.500 per dolar Amerika Serikat pasca momentum lonjakan dolar pada akhir 2014.
Perdagangan rupiah. Pemerintah berharap kurs stabil di posisi Rp12.500 per US$/Bisnis
Perdagangan rupiah. Pemerintah berharap kurs stabil di posisi Rp12.500 per US$/Bisnis

Bisnis.com,  JAKARTA—Pemerintaha berharap nilai tukar rupiah bisa stabil pada posisi sekitar Rp12.500 per dolar Amerika Serikat pasca momentum lonjakan dolar pada akhir 2014.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan momentum kenaikan nilai dolar AS akan berhenti seiring dengan kenaikan impor AS akibat pulihnya perekonomian ekonomi negara adidaya tersebut.

Penguatan permintaan dari pasar AS, lanjutnya, juga akan merangsang pertumbuhan industri manufaktur di China yang kemudian berdampak positif pada kinerja ekspor Indonesia ke China.

“[Kondisi tersebut] akan timbulkan stabilitas baru, apakah itu di angka Rp12.500 atau Rp13.000. Stabilitas yang penting. Stabilitas saya rasa ada di Rp12.500 itu cukup baguslah,” kata Wapres dalam jumpa pers pasca rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Rabu (17/8/2014).

Wapres memperkirakan rupiah akan kembali stabil pada awal tahun depan ketika kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi pemerintah mulai berdampak pada perekonomian.

 Pada awal tahun depan, jelasnya, sebagian utang subsidi BBM pemerintah ke PT Pertamina (Persero) sudah dilunasi. Selain itu, pemerintah mulai menggunakan dana belanja APBN 2015 yang disusun lebih produktif pasca pengurangan subsidi BBM.

 “Nanti efeknya itu ialah bersamaan stabilitasnya, pada saat kenaikan BBM akan mulai efektif tahun depan. Pada tahun depan, efektif karena sudah 2 bulan BBM naik,” katanya.

Kalla menambahkan nilai dolar yang lebih tinggi juga berpengaruh positif pada realisasi investasi asing di Tanah Air. Biaya investasi di Indonesia menjadi relatif lebih murah.

“Karena harga-harga pasti dibandingkan dengan dolar, jadi investasi akan lebih memungkinkan bergerak dengan baik,” kata Wapres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper